Stress! Diduga Penyebab Imigran Gelap Kabur

632

Bangil (wartabromo) – Kaburnya 7 orang imigran gelap dari Rumah Detensi Imigrasi Surabaya diduga akibat rasa depresi serta stress yang di alami oleh para Imigran asal Iran beberapa minggu terakhir.

Ditambah lagi, karakter para Imigran asal Iran yang sangat kasar dan seringkali tak sabar dibanding yang lainnya.

Hal ini didasarkan pada pernyataan Kepala Rudenim, Iwan Rustiwan pada wartabromo saat dihubungi melalui ponselnya, Sabtu (7/1/2012).

Menurutnya, ke 4 orang imigran gelap yang berhasil kabur serta 3 orang yang berhasil ditangkap  rata-rata didominasi oleh warga negara Iran yang memang seringkali berbuat aneh dan ber ulah  selama di dalam tahanan.

“Beberapa minggu terakhir, Imigran asal Iran suka  membuat ulah. Mereka mudah marah dan membuat petugas serta imigran lain ketakutan,” ungkapnya.

Para imigran asal Iran yang rata-rata berniat mencari suaka ke Australia tersebut seringkali tak sabar dengan usaha yang dilakukan para  petugas rudenim selama memproses keadministrasian para imigran serta penetapan statusnya oleh UNHCR.

“Hampir tiap hari saya selalu menghubungi pihak UNHCR karena desakan para Imigran tersebut,” ujar Iwan.

Kedatangan para imigran gelap korban kapal tenggelam di Perairan Prigi, Trenggalek yang dipindah dari Kantor Imigrasi di Blitar juga sempat membuat perwakilan pihak UNHCR datang ke rumah detensi imigrasi surabaya. Namun mereka hanya sekedar melihat dan belum melakukan proses lebih lanjut.

“7 orang yang kabur semalam juga sudah saya sampaikan ke pihak lembaga internasional keimigrasian (IMO,red),” tambah Iwan menegaskan.

Sementara, dari hasil pemeriksaan petugas Rudenim Surabaya, saat ini terdapat 7 orang Imigran yang sudah dinyatakan memiliki kelengkapan dokumen seperti paspor yakni 5 orang imigran asal Iran, 1 orang asal Afghanistan dan 1 orang asal Paskistan.

Mereka rencanananya akan segera dipindahkan ke Jakarta sebelum akhirnya di deportasi ke negara asal masing-masing.

“Kita masih menunggu Direktur Penyidikan dan Penindakan Kemigrasian,” pungkasnya. (yog/yog)