Guru SD Tewas Dengan 8 Luka Bacokan

560

Wonomerto (wartabromo) -Nasib tragis dialami oleh Faris Darmawan (29), seorang guru sukwan SDN Wonorejo 2  asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kanigaran Kota Probolinggo.  Lelaki tersebut tewas setelah dikeroyok oleh sejumlah orang tak dikenal saat pulang dari tugasnya mengajar.

Korban mengalami delapan luka bacokan pada bagian tubuhnya yang diduga dilakukan oleh delapan orang pelaku.

Seperti yang dikutip dari harian Radar Bromo, korban yang mengendarai motor dipepet oleh para pelaku di Dusun Kramat, Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto. Saat itu pelaku langsung menyabetkan celurit ke arah perut korban yang sedang melaju.

Melihat ancaman seperti itu, korban kemudian berusaha kabur dengan menancap gas motornya, namun para pelaku justru terus mengejar hingga akhirnya korban ambruk meski tetap berusaha berlari untuk menyelamatkan diri.

Namun, sekitar 10 meter dari jalan raya, para pelaku justru menyerangnya dengan membabi buta hingga korban terluka parah.
Korban akhirnya berhasil ditolong setelah para pelaku kabur dan dilarikan ke RSUD dr. Moh. Saleh, namun karena terlalu banyak darah yang keluar dari bekas luka bacokan di tubuh korban, ia akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir.

“Saya kira waktu itu ia akan kuat berlari,” ujar Probianto yang mengaku melihat langsung kejadian namun tak berani menolong dan hanya lapor polisi.

Sementara itu, pihak aparat kepolisian setempat menduga ada unsur motif dendam dalam peristiwa tersebut, pasalnya tak ada satu pun barang berharga milik korban yang di bawa kabur pelaku.

” Untuk sementara motif diduga dendam. Kalau dari cerita keluarganya, adiknya pernah membacok orang,” ujar Aiptu Edi S, Kanit Reskrim Polsek Wonomerto yang mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah pelaku pembacokan tersebut. (yog/yog)