BBM Dibatasi, Pelaku Wisata Bromo Mengeluh

687


Tosari (wartabromo) – Dampak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada April mendatang ternyata sangat berdampak bagi para pelaku wisata Bromo dan ribuan warga di Kecamatan Tosari, Pasuruan, terutama terkait mekanisme pembatasan pembelian BBM bagi warga yang menggunakan jerigen.

Menurut, Ketua Paguyuban Koperasi Bromo Tengger Semeru, Trisno Sudigdo, saat ini akibat pembatasan tersebut, stok BBM yang ada di Kecamatan Tosari mulai mengalami kelangkaan, mengingat selama ini para pelaku wisata Bromo serta warga Tosari terbiasa membeli BBM dari sejumlah SPBU di Wilayah Pohjentrek dan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

“Di Tosari itu tidak ada SPBU. Selama ini kita harus membeliĀ  BBM ke daerah bawah menggunakan Jurigen maupun Drum,” ujar Trisno Sudigdo, Minggu (18/3/2012).

Lebih lanjut Trisno menjelaskan, selama ini guna memenuhi kebutuhan BBM bagi para pelaku wisata dan warga Tosari, mereka setiap harinya harus membeli BBM dari SPBU secara bersama dengan kapasitas pembelian hampir 600 liter per harinya.

Jumlah pembelian yang cukup besar tersebut kemudian dibagi ke sejumlah warga maupun pelaku wisata terutama para pemilik mobil wisata Jeep yang sangat membutuhkan bensin sebagai motor penggerak kendaraan pengantar bagi para wisatawan bromo.

“Satu jeep permalam membutuhkan bensin 15 liter saat beroperasi,” tambah Trisno.

Namun, akibat pembatasan pembelian BBM berjerigen selama 3 hari terakhir, para pemilik 152 jeep wisata bromo kini mulai mengeluh akibat kesulitan dengan pembatasan pembelian yang hanya 25 liter perharinya.

“Selama ini kita sudah melengkapi pembelian dengan surat keterangan, namun pembatasan ini sangat menganggu sektor wisata di sini,”ujar Trisno lagi.

Pihaknya berharap ada solusi dari pemerintah terkait permasalahan yang kini dihadapi oleh para pelaku wisata dan warga Tosari terkait pembatasan tersebut. (yog/yog)