Warga Suku Tengger Kelimpungan, Bensin Makin Langka

627


Tosari (wartabromo) – Selain tidak adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) di wilayah Tosari, pembatasan pembelian BBM berjerigen semakin membuat warga yang tinggal di Kecamatan Tosari, Pasuruan makin kelimpungan.

Kelangkaaan BBM di wilayah ini makin parah menyusul dibatasinya jumlah pembelian para agen pengecer di SPBU yang jaraknya sekitar 45 KM dari pegunungan Tengger tersebut, yakni SPBU Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul dan SPBU Bajangan, Kecamatan Pohjentrek.

Berdasarkan pantauan wartabromo di lapangan, sejumlah agen pengencer yang biasanya menjual bensin eceran, tampak tak lagi berjualan. Botol-botol dan jerigennya kosong tak berisi. Bahkan saking kecewanya di depan kaca kios miliknya terdapat tulisan ‘Habis, cari BBM dipersulit’.

“Sejak seminggu terakhir, saya tak lagi berjualan karena belinya sulit,” ujar Muslan, pemilik agen pengecer, Rabu (21/3/2012).

Kesulitan yang dimaksud selain jarak SPBU juga adanya pembatasan pembelian bagi jerigen yang cuma 25 liter per hari. Padahal, kebutuhan BBM di wilayah Tosari sangat besar terutama untuk melayani kendaraan bermotor serta pemilik kendaraan wisata Bromo yaitu Jeep.

“Terdapat sekitar 152 Mobil Jeep di wilayah Tosari. Untuk sekali jalan butuh bensin 15 liter,” ujar Didin seorang sopir jeep saat ditemui wartabromo.

Akibat kesulitan yang dihadapi oleh agen pengecer tersebut, warga sekitar terutama pemilik transportasi wisata bromo mobil jeep kini kelimpungan. Mereka bahkan terpaksa tak beroperasio karena tak memiliki BBM.

“Sekarang banyak agen yang tutup dan tak berjualan. Kalau pun ada harganya mencapai 7 ribu rupiah,” keluh Eko, yang juga kerapkali mengantarkan wisatawan dengan mobil jeep-nya.

Kelangkaaan Bahan Bakar minyak(BBM) tersebut sangat membuat warga resah, apalagi hingga kini tidak adanya solusi dari pihak terkait terhadap masalah yang dihadapi oleh warga di wilayah pegunungan Bromo tersebut.

Ketua Koperasi Bromo Tengger Semeru, Trisno Sudigdo mengaku sudah berupaya meminta bantuan kepada aparat maupun pihak terkait guna menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Tosari menjelang rencana kenaikan BBM oleh Pemerintah tersebut.

“Kita sudah berusaha sana-sini, tapi belum ada yang bisa memberikan solusi,”ungkap Trisno Sudigdo.

Warga Tosari berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan bisa membantu menyelesaikan keresahan warga akibat kelangkaan BBM yang makin parah dari hari ke hari. (yog/yog)