Anak Penjual Sepeda Pancal Raih Juara Dunia

613
Prestasi - Nurul Inayah B.M (16) pelajar berprestasi yang menjuarai Olimpiade Science Tingkat Internasional asal Kelurahan Tambakyudan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan didampingi kedua orang tuanya saat wisuda Sekolah di Negeri 2 Kota Pasuruan. (Foto : Istimewa/wartabromo)

Lomba Science, Merubah Air Kencing Jadi Gas

Pasuruan (wartabromo) – Bermodal air kencing meraih prestasi internasional dan bahkan menjadi juara dunia. Sepintas memang terdengar sepele. Kencing yang ini memang tidak sembarangan. Betapa tidak, air kencing ini bisa dirubah menjadi bahan bakar gas. Itulah prestasi gemilang dari seorang siswi atau pelajar asal Kota Pasuruan.

Dia adalah Nurul Inayah B.M (16), remaja asal Jl Monginsidi Blok 2B-15, Kelurahan Tambakyudan, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Nurul Inayah adalah lulusan SMP Negeri 2 Kota Pasuruan. Sekarang menempuh pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 10 Kota Malang.

Nurul Inayah menjadi pemenang lomba olimpiade pendidikan internasional IYIPO (International Young Inventores Projeck Olympiad) di Gergia Amerika Serikat yang digelar mulai 22 April – 2 Mei tahun 2012 lalu. Dan air kencing itulah yang membawa Nurul Inayah menjadi juara dunia dalam oliampade tersebut. Temuan yang dibawa, air kencing bisa menjadi bahan bakar gas sebagai penggerak mesin. Hasil temuannya, 1 liter air kencing bisa menjalankan mesin kendaraan sejauh 17 kilo meter.

Sebelum meraih juara dunia, Nurul Inayah menjadi juara dua dalam lomba yang sama di ajang ISPO (Indonesian Science Projeck). Waktu itu Nurul Inayah anak pertama dari pasangan Ahmad Hartono (43) dan Ny. Ainun Nadhiro (38), mendapatkan medali perak.

“Saya benar-benar kaget ketika anak saya pamit kalau hendak ke Negara Gergia sebagai wakil dari Indonesia dalam lomba Science Internasional. Dan Alhamdulillah, anak saya bisa meraih juara 1 dunia lomba tersebut,” ungkap Ahmad Hartono yang mengaku sehari-harinya sebagai penjual sepeda pancal bekas di Pasar Loak di Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Menurut Ahmad Hartono, dulu anaknya sekolah TK di Tambakyudan, kemudian melanjutkan sekolah dasarnya di Al Kautsar. Setelah lulus, ia meneruskan sekolah SMP di SMP Negeri 2.

Sejak masuk duduk di bangku sekolah, segudang prestasi berhasil dikumpulkan. “Anak saya itu sekolahnya selalu rangking. Dan yang saya terkejut lagi, pernah saya ke sekolahnya di Malang. Ketika itu dapat telepon dari temannya. Bincang-bincangnya pakai bahasa Inggris sangat lancar. Lha ya, saya itu tidak menyangka kalau yang bicara itu anak saya,” tandas Ahmad Hartono sembari menunjukkan foto anaknya saat wisuda.

Masih cerita ayah Nurul Inayah, dengan keberhasilan prestasinya tersebut, saat ini kesibukan anaknya terus bertambah. Ia seringkali diundang ke Jakarta. Baik untuk menghadiri undangan dari dunia pendidikan maupun untuk keperluan shooting di stasiun televisi nasional.  Kepada pihak pemerintah, Ahmad Hartono berharap supaya temuan anaknya bisa dipatenkan. (dr/yog)