Polda Jatim Gelar Simulasi Pengamanan Unjukrasa Pemilu 2014

810
Simulasi pengamanan unjukrasa Pemilu 2014 diikuti ratusan personel/ G Arif Subagyo

Gempol (wartabromo) – Polda Jatim melakukan persiapan menghadapi konflik dan kerusuhan dalam pelaksanaan pemilu 2014. Simulasi pengamanan unjuk rasa dilakukan dan melibatkan ratusan personel.

Simulasi dilakukan di lapangan Pusdik Brimob Polda Jatim Watukosek, Gempol, Pasuruan, Rabu (25/9/2013). Proses simulasi disakskan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono.

“Ini kesiapan kita menciptakan situasi Kamtibmas, mengantisipasi konflik sosial yang muaranya pada kesiapan pengamanan pemilu tahun 2014,” kata Unggung Cahyono usai menyaksikan simulasi.

Unggung mengatakan simulasi ang dilakukan mulai tahap awal terutama masalah pengendalian massa. Ia menginstruksikan kepada seluruh jajarannya bahwa pengamanan unjukrasa sampai tahap kelima, yaitu penggunaan sekuti barier, water cannon dan gas air mata.

Baca Juga :   Ramai-ramai Warga Tandatangani Dukungan Tumpas Teroris

“Senjata api tidak digunakan pada waktu penanganan unjukrasa,” tandasnya.

Kapolda mengatakan tidak ada prioritas pengamanan yang dilakukan di daerah-daerah di Jatim. Semua daerah akan mendapatkan perhatian maksimal.

“Semua wilayah di Jatim akan diberikan pengamanan maksimal tanpa kecuali. Targetnya menciptakan situasi kondusif dan mencegah konflik,” pungkas Unggung.

Simulasi pengamanan unjuk rasa diikuti ratusan personel dan pengerahan sejumlah kendaraan taktis. Simulasi tersebut mengambarkan ratusan massa tak terima hasil pemilu legislatif dan mengamuk di Kantor KPU Jatim.

Massa merusak pagar dan melempari kantor komisi penyelenggara pemilu tersebut. Massa yang jengkel dengan kinerja KPU terus merangsek masuk pagar betis polisi. Saling dorong terjadi antara massa dan poilisi terjadi beberapa kali. Massa beringgas memukuli tameng polisi dan melempari dengan batu dan kayu.

Baca Juga :   Saksi Akui Adanya Ploting Proyek di Pemkot Pasuruan

Untuk memecah konsentrasi massa, polisi menembakkan water cannon, lalu pasukan anti huru-hara merangsek masuk. Massa kocar-kacir, sebagian terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulance. Meski demikian massa belum jera dan terus melakukan tindakan anarkis dan membakar ban. Untuk meredamnya dikerahkan pasukan anti anarkis dan ratusan tembakan peringatan dilepaskan, gas air mata juga ditembakkan. Barulah massa situasi bisa dikendalikan. Situasi kondusif. (fyd/fyd)