Budayawan Kaji Karno Tutup Usia

1136
Kaji Karno/ foto : fb Garis Edelweiss
Kaji Karno/ foto : fb Garis Edelweiss

Pasuruan (wartabromo) – Ratusan petakziah mengiringi kepergian budayawan dan seniman asal Kota Pasuruan, H. Sukarno alias Kaji Karno di TPU Untung Suropati Mancilan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jum’at (27/9/2013).

Seniman yang tinggal di Kelurahan Gentong RT 03 RW 01, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan tersebut tutup usia di RSUD Dr R Soedarsono Kota Pasuruan pada Kamis (26/9/2013) malam sekitar pukul 21.00 wib.

Menurut salah seorang putranya, Garis Kabe (29), ayahnya menderita penyakit sirosis atau liver dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan.

“Sempat muntah darah dan kami bawa ke rumah sakit,”ujar Garis.

Kaji Karno merupakan sosok budayawan yang dikenal sangat sederhana dan selalu perpenampilan apa adanya. Rambutnya yang panjang selalu menjadi ciri khas tersendiri dari pria yang lahir pada 17 Agutus 1950 tersebut. Ia tidak pernah mengeluh, hanya beberapa minggu terakhir kerap sakit perut dan hanya dianggapnya maag.

Baca Juga :   Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu di Kabupaten Pasuruan Terima Bantuan

“Sejak meninggalnya ibu, (istri kaji karno) 3 oktober lalu, beliau sering tidur diluar kamar sehingga kondisi fisiknya menurun,”tutur Garis.

‘Jeng, anak kita yang paling bandel, kini, rajin sholat.
Jeng, mungkin kini kau menyaksikan, dan saya turut merasakan; betapa bersyukurnya kau.
Jeng sebenarnya banyak yang ingin aku kabarkan.
Jeng, aku rindu.

Sebuah status yang pernah ia tulis di akun facebook miliknya menandakan rasa rindu pada almarhum istrinya.

Sebagai seorang yang mencintai seni, Kaji karno tak pernah berhenti menulis bahkan ia rajin mengkritisi berbagai macam peristiwa dan kejadian yang terjadi di sekitarnya baik melalui media cetak maupun media sosial.

Pria yang pernah mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif melalui Partai Amanat Nasional tersebut bahkan tengah mengerjakan sebuah karya novel.

Baca Juga :   Malam Ini, Yudharta Nanggap Wayang Lakon 'Dewa Ruci'

“‘Saya ngebut menyelesaikan ‘novel’ saya.”. Demikian salah satu koment di akun facebook miliknya yang ditulis pada tanggal 17 september 2013 lalu.

Mantan wakil Bupati Pasuruan, Muzammil Syafi’i secara khusus bahkan menyatakan jika Kaji karno merupakan sosok budayawan yang kritis dan kreatif. Beberapa kata yang kerap diulang dalam tulisannya adalah kata yahanno yang dalam bahasa arab Pasuruan diartikan sikap berpura-pura.

“Saya sering bertemu di forum-forum diskusi budaya dan sejarah,”tutur Muzammil. Selamat jalan Ji ! (yog/yog)