Dilahirkan dalam Keadaan Cacat, Gefril Ingin Bahagiakan Orang Tuanya

557
Gefril Taufiq Imansyah/ G Arif Subagyo

Pasuruan (wartabromo) – Dilahirkan dalam keadaan cacat kaki tak membuat Gefril Taufiq Imansyah (20) lantas menyalahkan atau bahkan membenci orang tuanya. Ia bahkan ingin menjadi anak yang baik, berbakti dan bisa membuat orang tuanya bangga.

Berbincang dengan wartabromo.com, Kamis (10/10/2013) di sudut Alun-alun Kota Pasuruan, tempat dimana ia setiap hari berkeliling menjajakan pulsa, ia mengutarakan harapan-harapannya. Putra pertama pasangan Hardi (54) dan Sumarfuah (42) ini ingin seperti anak-anak yang lain yang bisa membantu perekonomian orang tuanya.

“Saya ingin bisa bantu orang tua seperti anak yan lain, tapi gak bisa,” ujarnya remaja yang tinggal asal Kelurahan Pucangan RT 2 RW 4 Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan.

Baca Juga :   Tinggal di Pasuruan, 67 Warga Justru Masuk DPT Pilgub di Sidoarjo

Keinginan itu menjadi salah satu penyemangatnya untuk tetap bekerja. Ia berusaha bisa menabung dari sisa uang jajan yang didapatkan dari laba berjulan pulsa. Suatu hari ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan lain dengan penghasilan yang lebih besar.

“Saya sudah beberapa kali melamar ke toko, tapi tak ada jawaban,” kisahnya.

Gefril mengaku tak pernah dituntut apapun oleh orang tuanya, termasuk materi. Kedua orang tuanya menyanyanginya seperti menyanyi adiknya yang normal, Yanuar (16).

Untuk membuat orang tuanya bangga, Gefril berusaha membantu melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci baju. Dalam keterbatasannya, ia juga rajin sholat dan berpuasa.

“Saat ini saya hanya bisa bantu cuci-cuci baju di rumah,” pungkas Gefril.  (fyd/fyd)