Dukun Nguling yang Dilaporkan Mencabuli Pasien Geram Istrinya Dianiaya

686
Dok. wartabromo.com

Pasuruan (wartabromo) – Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan dukun Am (40) warga Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan kepada LL (22), warga Kecamatan Kedupo Kota Probolinggo semakin pelik. Pasalnya Am juga melaporkan keluarga korban atas dugaan pengerusakan rumah dan penganiayaan istrinya.

Polisi harus bekerja keras mengurai benang kusut dua kasus yang menghebohkan ini. Di sisi lain harus menguak kasus dugaan pencabulan pasien, sementara harus mendalami kasus dugaan pengerusakan dan penganiayaan dalam waktu bersamaan.

“Kami akan memproses kedua laporan tersebut,” kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Bambang Sugeng saat mendampingi Kapolres AKBP Asep Akbar Hikmana, Senin (9/12/2013).

LL sudah melaporkan Am atas dugaan pencabulan. Tapi Am juga sudah melaporkan keluarga korban karena merusak rumah dan penganiaya istrinya. Bambang mengatakan akan menindaklanjuti dua laporan tersebut.

Baca Juga :   Baqir, Penyuap Wali Kota Setiyono Divonis 2 Tahun

LL sudah menjalani divisum karena mengaku disetubuhi 5 kali. Demikian juga istri Am, Rm (34) sudah divisum karena mengaku dianiaya oleh suami LL, Abdul Hamid. Bukti-bukti pengrusakan rumah Am juga sudah dikumpulkan.

“Kedua kasus ini akan ditangani secara profesional dan tak ada keistimewaan satu dengan yang lain. Am bisa saja menjadi tersangka, demikian juga suami LL,” jelas Bambang.

Kasus ini bermula saat LL menderita sakit perut aneh. Beberapa kali berobat ke dokter dan ke rumah sakit tapi tak membuahkan hasil. Harapan muncul saat mereka mendengar kabar bahwa di Desa Penunggul Kecamatan Nguling ada dukun sakti yang bisa menyembuhkan penyakit aneh. Tak mau buang waktu, keluarga mengantar LL berobat kesana.

Baca Juga :   Awas! Rampok Motor Bergaya Ala Bikers Merajalela

Beberapa hari berobat jalan tak ada yang aneh. LL seperti biasa pulang ke rumah setelah berobat. Hingga pada Selasa malam lalu, dukun Am memerintahkan Rm untuk menjemput LL di rumahnya.

Beberapa hari setelah dijemput, LL tak bisa dihubungi. Keluarga LL bersama kerabat berjumlah puluhan orang menjemput LL di rumah Am. Sampai di rumah Am, keluarga LL langsung masuk dan menobrak pintu rumah. Mereka lalu masuk ke kamar Am dan menemukan LL tergeletak di bawah ranjang.

Kondisinya LL waktu itu lemas dan tak bisa bangun seperti orang mati. Keluarga lalu membawa ke Puskesmas namun tetap saja tak sadar. Sementara, Am yang ketakutan rumahnya digerebek, langsung kabur mengamankan diri ke Polsek Nguling. Saat itu keluarga LL terutama suaminya mengamuk. Dia melakukan pengrusakan rumah Am dan menganiaya Rm.

Baca Juga :   Korban Banjir Bersih-bersih Rumah

Kedua pihak yang sama-sama merasa jadi korban ini kemudian saling melapor. (fyd/fyd)