Goa Onto Boego (Edisi Lereng Arjuna I)

10015
gua-antaboego
Goa Anta Boego / foto : ukelam.blogspot.com

Pasuruan (wartabromo) – Bagi anda yang hobi mendaki tentu mengenal Goa Onto Boego di lereng arjuna dan terletak pada ketinggian sekitar 1.300 mdpl.

Goa ini berada di bawah tebing batu menghadap utara dengan kedalaman 1,5 meter dan lebar 1 meter serta mempunyai ketinggian 1,25 meter.

Di depan gua tersebut terdapat sebuah pondok yang biasa digunakan oleh para pendaki dan peziarah untuk melepas penat. Sebuah cungkup dengan arsitektur Jawa tampak berdiri megah dengan altar berkeramik yang berada di sisi kiri cungkup berukuran sekitar 6,5×6,5 meter.

Setiap Jum’at Legi, khususnya pada bulan asyuro, goa antaboga banyak di kunjungi oleh peziarah sebagai tempat untuk mencari ketenangan hidup. Mereka rata-rata membakar hio atau dupa serta menabur bunga tiga warna yang digunakan untuk sesajen sambil para peziarah itu memohon doa. Lubang goa onto Boego sendiri sangat sempit dan hanya cukup seukuran tubuh manusia namun jarang sekali yang masuk ke sana karena dikenal sangat keramat.

Baca Juga :   Tata Suara Speaker Masjid Jelek, Dewan Masjid Terjunkan Tim Akustik

Konon, kawasan lereng arjuna terutama yang melewati titik Desa Tambaksari, Purwodadi dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Terutama kala agama Hindu masih dikenal erat dengan masyarakat jawa.

Untuk mencapai Goa Onto Boego, anda harus melewati pintu masuk pendakian Arjuna yakni Desa Tambaksari Kecamatan Purwodadi, Pasuruan. Untuk menuju Desa ini, anda yang datang dari kota Malang atau Surabaya setelah naik bus jurusan Malang atau Surabaya lalu turun di pasar Purwosari. Dari pasar Purwosari kita bisa naik ojek motor dengan ongkos Rp.15.000, (tergantung tawar menawar) ke Dusun Tambak Watu yang merupakan dusun terakhir dan merupakan lokasi pintu masuk para pendaki dan para pejiarah.

Baca Juga :   Atap SDN Rebalas 2 Hampir Ambruk, Kepala Diknas : Anggaran Minim

Di Dusun Tambakwatu Desa Tambaksari ini, anda diwajibkan untuk melakukan pendaftaran dengan membayar iuran kas desa Rp.3000,- bagi setiap pejiarah/pendaki.

Dibutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan dari titik awal pintu masuk pendakian untuk bisa mencapai Goa anta Boga setelah sebelumnya menerjan hutan pinus.

Nama Anta Boga sendiri diambil dari nama tokoh pewayangan bernama Sang Hyang Antaboga alias Sang Nagasesa alias Sang Hyang Basuki. Dalam dunia pewayangan karakter Sang Hyang anta boga berwujud seperti ular naga dan dikenal sebagai dewa penguasa dasar bumi. Ia mempunyai kemampuan menghidupkan orang mati yang kematiannya belum digariskan, karena ia memiliki air suci Tirta Amerta.

Nama Antaboga atau Anantaboga artinya (naga yang) kelokannya tidak mengenal batas. Kata ‘an’ atau artinya tidak; kata ‘anta’ artinya batas; sedangkan kata ‘boga’ atau ‘bhoga’ atinya kelokan. Yang kelokannya tidak mengenal batas, maksudnya adalah ular naga yang besarnya luar biasa. (* / yog)