BPBD Kembali Imbau Warga Waspada Banjir dan Longsor

683
Foto ilustrasi: Longsor di jalan Balaidono, Tosari/ wartabromo.com

Pasuruan (wartabromo)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan kembali mengimbau warga agar waspadai bencana banjir dan tanah longsor, serta puting beliung. Pasalnya puncak musim hujan terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari.

“Potensi banjir, longsor dan puting beliung tetap tinggi. Terutama banjir potensinya masih sekitar 70 persen,” kata Kapala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, Selasa, 14 Januari 2014.

Data BMKG Juanda, pada Januari-Februari, curah hujan di atas normal pada kisaran 201-500 mm dengan sifat hujan di sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan 116-150. Padahal pada kondisi normal curah hujan 80-100 mm, Kabupaten Pasuruan sudah siaga bencana. Namun tidak menutup kemungkinan sampai Maret-April.

Baca Juga :   Pemkab Pasuruan Sediakan Dana Insentif untuk 5.000 Guru Madin

“Pada kondisi normal dengan curah hujan 80-100 mm yang berlangsung selama dua jam saja, Kabupaten Pasuruan telah menetapkan status siaga bencana banjir. Bila hujan berlangsung selama lebih dari empat jam, akan ditetapkan status siaga bencana longsor,” jelas Yudha.

BPBD menetapkan ada 9 kecamatan sebagai daerah rawan bencana longsor dan 10 kecamatan rawan bencana banjir. Selain itu, juga terdapat daerah rawan banjir rob dan puting beliung.

Untuk daerah rawan banjir di antaranya, Beji, Bangil, Rembang, Kraton, Rejoso, Grato, Nguling, Winongan, Gondangwetan, dan Pohjentrek. Sementara untuk daerah dengan potensi longsor berada di Kecamatan Tosari, Tutur, Lumbang, Puspo, Paserepan, Purwodadi, Purwosari, Prigen, Gempol.

Sedangkan daerah dengan potensi bencana puting beliung, berada di seluruh wilayah, dan potensi terjadinya banjir rob berada di Kecamatan Nguling dan Lekok. (fyd/fyd)