Selain Siap Fisik dan Mental, Pendaki Harus Taat Aturan

650

Pasuruan (wartabromo) – Selain harus siap secara fisik, mental dan logistik, para pendaki gunung harus mematuhi aturan. Hal itu diungkapkan Kepala UPT Tahura R Soerjo wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro, saat berbincang dengan wartabromo.com, Selasa 28 Januari 2014.

“Kami imbau para pendaki mamatuhi aturan, masuk melalui jalur resmi. Kalau ke kawasan Tahura ada tiga pintu masuk resmi; Pos Cangar di Batu, Pos Tambaksari di Purwodadi dan Pos Tretes di Prigen,” kata Gatot.

Gatot mengatakan, hal itu penting diketahui para pendaki selain harus menyiapkan fisik, mental dan logistik. Tehnik pendakian juga harus diketahui.

Jika malui jalur resmi, kata Gatot, petugas Tahura akan mencatat identitas pendaki, mereka akan mendaki kemana, berapa hari berada di atas gunung dan turun lewat jalur mana.

Baca Juga :   Nur Hasin, Manusia Ular Asal Probolinggo

“Ini akan memudahkan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Lebih gampang dimonitor kalau lewat jalur resmi,” kata Gatot.

Pihak Tahura juga bisa memberikan arahan pada para pendaki, terkait medan dan cuaca buruk yang terjadi di atas gunung.

“Sekarang pendakian Arjuno-Welirang kami tutup sementara sampai satu bulan kedepan. Kami khawatir jatuh korban lagi,” jelas Gatot.

Gatot sangat menyayangkan peristiwa yang dialami Alif Hazen Rahmasyah (24), warga Jalan Pahlawan 6/10 Gresik dan Dian Mentiati (18), warga Karang Menjangan 1B /58 Surabaya, dua mahasiswa asal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya.

Keduanya meninggal setelah tersesat selama 9 hari di gunung. Mereka merupakan peserta kegiatan orientasi mapala Stiesia Surabaya yang dinyatakan hilang sejak Minggu, 19 Januari lalu.  “Mereka naik gunung lewat jalur tak resmi,” jelas Gatot. (fyd/fyd)