Srikaya Rembang Panen, Petani Minta Stand untuk Jualan

874

buah-srikayaRembang (wartabromo) – Srikaya dan Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan tidak bisa dipisahkan. Keduanya bak koin mata uang, dibolak-balik tak akan pernah berubah.

Desa Oro-Oro Ombo Wetan, khususnya Dusun Sumberboto, adalah sentra terbesar penghasil Srikaya Annona squamosa. Puluhan petani srikaya rembang, menggantungkan sebagian hidupnya dari buah Srikaya ini.

Suwoto (52), salah satu petani Srikaya mengatakan, dirinya dapat meraup keuntungan sebesar Rp 150.000 per- 100 buah, sedangkan hampir setiap harinya, Suwoto bersama dengan Kholifah (47) istrinya memanen antara 60-80 buah srikaya.

“Kalau musim penghujan seperti sekarang ini, buah srikaya gampang besar dan cepat matang, makanya kami setiap hari memanen, dan ini sudah kami mulai sejak akhir januari lalu,” kata Suwoto, Rabu (19/03).

Baca Juga :   Pindah ke Lantai II, Pedagang Makanan Pasar Kebonagung Ditinggal Langganan

Suwoto sendiri memiliki kebun Srikaya yang ditumbuhi sekitar 200 pohon srikaya yang sudah berbuah. Kata dia, Srikaya merupakan pohon warisan nenek moyang sejak puluhan, bahkan ratusan tahun lalu.

“Saya belum lahir, srikaya sudah ditanam oleh mbah buyut saya, makanya di dusun ini, hampir semua warga punya pohon srikaya,” imbuhnya.

Buah Srikaya sendiri tergolong buah musiman, dengan masa panen 2 kali selama satu tahun, yakni kisaran januari-maret, dan dilanjutkan pada September-nopember. Sejak ditanam dari isi atau benih, pohon Srikaya dapat berbuah hanya dalam jangka waktu 2 tahun lamanya.

“Panen Srikaya tak sekali saja, melainkan setiap hari sampai 3 bulan, dan tergantung dari berapa pohon yang dipunyai, semakin luas kebunnya, maka rentang waktu panen juga bisa berbulan-bulan,” jelasnya.

Baca Juga :   Polsek Gempol Tangkap Buron Penggelapan Uang Koperasi

Sementara itu, sampai sejauh ini, para petani srikaya sudah mendapat bantuan pupuk dan pestisida dari Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan. Hanya saja, besar harapan mereka, agar Pemkab Pasuruan dapat memberikan ruang untuk mempromosikan “Srikaya Khas Rembang”.

“Seandainya dibuatkan stand khusus atau kios srikaya, itulah keinginan kami sejak lama. Semoga Bupati Pasuruan dapat merealisasikannya,” katanya. (eml/yog)