Gempol (wartabromo) – Merasa takut rumah yang ditempati roboh, 22 pemilik rumah di Dusun Pathuk RT 01 RW 09 Desa/Kecamatan Gempol memilih mengungsi ke sejumlah kerabatnya.
Berdasarkan pantauan wartabromo, hingga malam ini warga yang merasa cemas memilih untuk meninggalkan rumahnya dan menginap di sanak kerbatnya. Beberapa diantaranya bahkan membawa sejumlah barang berharganya untuk diselamatkan menyusul kondisi keretakan rumah yang ditempatinya kian parah. Namun ada juga yang belum bisa mengevakuasi barang miliknya.
“Di dalam masih banyak yang belum bisa dipindahkan, terutama barang berharga,”ujar Mustolik, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Selasa (18/3/2014) malam.
Pihak Muspika Kecamatan Gempol, PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga pun langsung bertindak mengambil langkah antisipatif dengan menggelar pertemuan di Balai Desa Setempat.
Puluhan warga pemilik rumah dikumpulkan agar dicapai kesepakatan untuk keselamatan warga dan rencana ganti rugi yang harus diterima oleh pemilik rumah yang mengalami kerusakan.
Hasil pertemuan disepakati jika masing-masing warga pemilik rumah mengosongkan terlebih dahulu rumahnya untuk mencari kontrakan baru. Sementara untuk inventarisir barang berharga milik warga dilakukan mulai Rabu (19/3/2014) besok.
Berdasarkan pantuan wartabromo dilokasi, polisi dibantu beberapa orang warga saat ini berjaga untuk keamanan lokasi perkampungan warga di RT 01 RW 09 Dusun Pathuk Desa/Kecamatan Gempol ini.
Seperti diberitakan sebelumnya,sebanyak 22 rumah milik warga yang berdekatan dengan proyek Tol Gempol-Pandaan mengalami kerusakan akibat kondisi tanah dan dinding rumahnya retak sejak Selasa (18/3/2014) siang. Sementara, PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek mengaku belum mengetahui pasti penyebabnya, kendati demikian, pihaknya berjanji mulai Rabu (19/3/2014) besok pihaknya akan mendatangkan tim ahli dari PT Jasa Marga. (ryn/yog)
