Belum Sembuh, Pengidap Kanker Leher Disuruh Pulang dari RSUD Bangil

1302

pengidap-kanker-leherBangil (wartabromo) – Muhammad Nasirudin (15), pelajar SMP asal Dusun Karangpanas, Desa Gerongan, Kecamatah Kraton, Kabupaten Pasuruan yang terdiagnosa kanker leher kronis hanya bisa pasrah dengan penyakit yang telah 8 bulan menggerogotinya.

Kedua orang tuanya, Sutrisno (44) dan Dewi Aisyah (46) tak bisa berbuat banyak, lantaran pihak RSUD R Soedrasono Bangil menyarankan untuk membawa pulang anak pertamanya itu setelah sebelumnya menginap sejak Sabtu (29/3/2014) lalu.

“Ya mau gimana mas, sekalipun saya pernah haji, tapi uang saya sudah habis untuk pengobatan anak saya. Sekarang saya sudah tak punya apa-apa lagi,” pungkas Dewi kepada Wartabromo, Selasa (1/4/2014).

Menurut Dewi, benjolan yang tampak dari leher Nasirudin semakin membesar pasca operasi yang telah dilaksanakan di RSUD Bangil pada tanggal 8 agustus 2013 lalu.  Seminggu setelahnya, benjolan yang lain justru mulai tumbuh mengelilingi leher remaja yang kini duduk di bangku SMP Ma’arif Pandaan tersebut.

Baca Juga :   Diduga Jadi Korban Tabrak Lari, Arek Ledug Prigen Tewas Terlindas

“Saya ndak tahu kenapa kok tambah besar, saya hanya ingin tahu, apakah operasi ini dilakukan dengan professional atau tidak sesuai dengan prosedur,” imbuhnya.

Mengetahui kondisi benjolan yang tak kunjung kempis, Dewi dan suaminya langsung melarikan Nasirudin ke RSUD DR Soetomo Surabaya. Dari penjelasan dokter di sanalah, Dewi kemudian balik ke RSUD Bangil, untuk meminta penjelasan.

“Kalau kata dokter di Surabaya, seharusnya kalau ada benjolan tidak langsung dioperasi, melainkan disuntik dulu, kemudian dibawa ke laboratorium,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas RSUD Bangil, Dr Aslikha mengatakan, penyakit tumor atau kanker tidak dapat hilang pasca operasi saja. Yang terpenting adalah bagaimana asupan makanan, lingkungan serta pola pikir setiap pasien yang mengidap penyakit-penyakit berbahaya.

Baca Juga :   Jalur Pantura Bangil Rusak, Lubang dan Gelombang di Mana-mana

“Upaya preventif dan promotif harus dijalankan. Gaya hidup dan pola makan juga harus diatur. Satu-satunya jalan untuk kanker adalah melalui radiasi atau sinar, dan di RSUD Bangil memang belum ada, jadi kami persilahkan untuk ke Surabaya atau malang,” katanya. (eml/yog)