TPS Bergaya Tempo Dulu, Pemilih Pulang Makan Bakso

720

tps-unik-pilegPurworejo (wartabromo) – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menarik minat pemilih dalam menggunakan hak pilih dalam pemilu legislatif 2014 ini, salah satunya seperti yang dilakukan oleh TPS 6, Gang Manohara, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Rabu (9/4/2014).

Dengan mengusung konsep “Tempo Dulu”, tempat pemungutan suara didesain layaknya nuansa pedesaan yang kental akan bambu-bambuan, jerami, sepeda ontel, hingga pakaian tradisional.

Seluruh anggota KPPS, mulai dari ketua sampai anggota dan saksi parpol, seluruhnya kompak memakai baju adat asli Indonesia, seperti pakaian adat Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta.

Sama’I (43), penggagas sekaligus Ketua RT setempat mengaku, membangun TPS unik tersebut dengan tujuan agar 263 warga yang terdaftar sebagai DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS tersebut tak ada satupun yang golput, alias absen dalam pencoblosan.

Baca Juga :   Ratusan Botol Miras Diamankan dari Terminal Pandaan

“Kami hanya ingin agar warga kami semuanya ikut mencoblos, karena sekaligus melihat pemandangan yang lain dari biasanya,” ujarnya pada wartabromo.

Untuk membuat TPS unik bergaya jadul ini, seluruh anggota KPPS dengan dibantu warga sekitar, membutuhkan waktu seminggu, mulai dari mengumpulkan bahan-bahan, biaya pembangunan, sampai dengan realisasi pembuatan TPS itu sendiri. Khusus untuk jerami dan bambu, warga tak perlu membelinya karena semuanya telah tersedia di sekitar pemukiman warga.

“Kebetulan daerah kami masih memiliki barongan yang isinya ratusan pohon bambu dan jerami, jadi tak perlu membeli di pasar atau di tempat lain,” tambah Sama’i.

Bukan hanya dapat melihat uniknya TPS, para pemilih yang telah selesai mencoblos, juga mendapat jatah makan bakso gratis, dimana seluruh anggaran dan biaya mulai dari pembangunan TPS hingga persediaan makanan, didapatkan dari biaya operasional Kelurahan, serta swadaya anggota KPPS.

Baca Juga :   Gudang di Pohgading Dilalap Api

“Kalau dari biaya operasionalnya hanya Rp 750.000, sedangkan kita juga urunan sampai terkumpul Rp 500.000, semuanya demi keinginan kami agar warga berbondong-bondong datang ke TPS ini,” pungkasnya. (eml/yog)