Sungai Wangi Tak Lagi Wangi, Warga Siap Sewakan Rumah Buat BLH

804

limbah pabrikBeji (wartabromo) – Warga Desa Bujeng Kecamatan Beji, Pasuruan dibuat kesal dengan pencemaran sungai wangi yang terjadi beberapa tahun terakhir. Mereka meminta agar pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami minta peran BLH di sini. Kami ini disibukkan hanya dengan pekerjaan ini. Kalau perlu petugas BLH saya sewakan rumah dan saya kasih makan tiap hari. Silahkan pilih di sepanjang sungai wangi,” kata Kepala Desa Bujeng, Khozin, Selasa (16/9/2014).

Sebagai seorang Kepala Desa di desa setempat, dirinya sering mendapatkan keluhan dari warga menyusul kondisi sungai wangi yang kini tak lagi bisa dimanfaatkan untuk keperluan warga. Bahkan, keluhan warga tersebut selalu berujung unjuk rasa dan terjadi hampir di setiap tahun.

Baca Juga :   Bocah Winongan Dibuang Setelah Kena Tembak Senapan Angin, Pelaku Diburu Polisi

“Ini PR buat BLH. Kami gak mampu Pak.” tambah Khozin dengan nada kesal.

Kondisi sungai wangi sendiri saat ini kerap berwarna putih dan berbau tidak sedap sehingga tak layak digunakan. Warga Bujeng sendiri kerap menduga sungai tersebut telah dikotori oleh pembuangan limbah pabrik dari PT CS2 Pola sehat di Desa Kemirisewu Kecamatan Pandaan.

“Di CS2 Pola Sehat itu, limbah yang diolah dan dikeluarkan tidak sebanding. Jangan-jangan ada pembuangan limbah goib ini,” kata Khozin.

Sementara itu, menanggapi kritikan tersebut, Kepala BLH Kabupaten Pasuruan, M. Munif mengatakan pihaknya sebenarnya telah melakukan uji laboratorium terhadap limbah – limbah pabrik di daerah sekitar setiap seminggu sekali. Dan hasilnya cukup baik.

Baca Juga :   Bupati Probolinggo Imbau Warga Tak Konsumsi Ikan Buntal

“Secara normatif, kami telah melakukan uji lab setiap seminggu sekali. Seperti itu hasilnya (baik) di lapangan. Kalau kemudian ada yang seperti ini ya, Waallahu alam,” terang Munif dengan santai.

Project manager PT CS2 Pola Sehat, Erlanggo Kusumo saat dikonfirmasi mengatakan, sejak awal pihaknya sangat ketat dalam menjalankan sistem tata kelola pengolahan limbah yang ramah lingkungan melalui sistem pengelolaan limbah standart (waste water treatment plant) sehingga diakuinya tercemarnya sungai wangi seperti yang dituduhkan oleh warga adalah tidak benar.

“Pengolahan limbah kami sangat maksimal bahkan setiap minggu sekali hasil uji lab dari BLH selalu positif. Kami sangat terbuka pada warga silahkan dilihat sistem pengolahan limbah kami,” tegas Kusumo. (yog/yog)