Prasasti Cunggrang Mengatur Pajak dan Haji

796

titik temu edisi 3Prasasti Cunggrang merupakan salah satu dari sejumlah pilihan prasasti yang dijadikan landasan untuk Kabupaten Pasuruan menentukan Hari Jadi-nya. Prasasti ini berada di Dusun Sukci, Desa Bulusari Kecamatan Gempol atau sebelah timur lereng gunung Penanggungan.

Berdasar pada prasasti yang dikeluarkan oleh Mpuh Sindok, Raja pertama Kerajaan Medang periode Jawa Timur itu, Kabupaten Pasuruan akhirnya bisa menentukan usianya dan menjadi daerah yang cukup tua dibanding daerah-daerah lainnya di kawasan tapal kuda.

Prasasti itu telah dibuat jauh sebelum berdirinya kerajaan Singosari maupun Majapahit sebagai sebuah simbol pengumuman kepada khalayak bahwa telah berdiri sebuah kerajaan bernama Medang di kawasan sekitar lereng gunung Penanggungan. Kerajaan itu telah mencapai peradapan sebagai sebuah pemerintahan dengan menunjukkan cara pengaturan pajak tanah untuk daerah perdikan khusus (sima) yang bebas pajak.

Baca Juga :   Terlihat Diabaikan, Perbaikan Jalur Pantura Kota Pasuruan Bikin Lalin Kacau

Pada masa Kerajaan majapahit pada abad 14 M, wilayah – wilayah Pasuruan telah merupakan hunian padat penduduk yang tersebar di beberapa desa atau dusun (thani) dan telah berpemerintahan secara teratur.

Sumber Kitab Negarakertagama karangan Prapanca menyebutkan Raja Hayam telah dua kali melewati wilayah-wilayah di Pasuruan yakni saat berangkat akan menuju Lumajang.  Daerah yang dikunjungi seperti Gapuk, Ganten, Poh, Capakan, Kalampitan, Umbang, Kuran, We Petang, Pancar, Mungguh, Tunggalis dan Pabayeman.

Tim Peninjauan kembali cikal bakal hari jadi Kabupaten Pasuruan yang dibentuk oleh BPSDD bekerjasama dengan Human Quality dan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Malang pada tahun 2003 sampai 2006 mengalami banyak kisah dalam penelusurannya.

Baca Juga :   4 Tahanan Dikabarkan Kabur, Markas Polisi Kota Pasuruan Lengang

Tim yang berkerja atas kegalauan dari Bupati Pasuruan Jusbakir Al-Jufri (2003-2008) lantaran kesimpangsiuran penetapan hari Jadi Kabupaten Pasuruan telah bekerja dengan ekstra hati-hati untuk mengumpulkan ragam prasasti, artefak dari situs sejarah tentang keberadaan Pasuruan dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya di Tabloid TITIK TEMU Edisi II Agustus 2014. Baca juga rubrik menarik lainnya : Misteri Penculikan Hantu Menakutkan, Pilkada ‘DPRD’ Siapa yang Diuntungkan, Warga Pasuruan Suka Film Horor, Pergi Haji Malah Jadi Tersangka Korupsi, Masa Kalingga Islam Itu Datang

Dapatkan di Toko Terdekat atau hubungi kami untuk berlangganan (082140508157 / 085649551511/082332345518 )