Kejayan (wartabromo) – Teriknya panas matahari diantara lautan pasir dan bebatuan padas tak menyurutkan langkah, ribuan pengunjung sirkuit pacuan kuda tingkat nasional Bupati Pasuruan Cup di Desa Coban Joyo, Kecamatan Kejayan, Pasuruan, Minggu (21/9/2014) siang.
Lahan tambang sirtu milik H. Munir tersebut telah disulap menjadi arena pacuan yang diikuti oleh para penghobi kuda pacuan dari berbagai daerah. Tebing-tebing yang biasanya terlihat truk dan ekskavator hilir mudik mengangkut pasir, kini berubah menjadi arena pacuan lengkap dengan panggung penonton dengan di sana-sini penuh bendera dan umbul-umbul.
Sebelum masuk ke lokasi ini, pengunjung terlebih dahulu dikenai parkir masuk sebesar Rp. 5.000 di pintu masuk arena. Lokasi tambang sirtu ini pun terlihat sudah resmi dianggap sebagai arena pacuan kuda dengan nama Ki Ageng Astro Joyo. Hal itu ditunjukkan dengan dibangunnya sejumlah lokasi kadang kuda permanen bagi para peserta dari berbagai daerah.
Lomba pacuan kuda tingkat Nasional Bupati Pasuruan Cup ini sengaja digelar di area tambang dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Pasuruan ke-1085.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf ditemani sejumlah pejabat SKPD bahkan tampak sangat antusias dengan kegiatan perlombaan ini. anak-anak Bupati Pasuruan pun terlibat aktif dengan ikut menurunkan sejumlah kuda pacuan miliknya dalam lomba tersebut. Bahkan, dua putranya yakni Rian dan Noval meraih juara dalam salah satu kelas yang dilombakan.
“Saya juga kebetulan penyuka kuda, dan saya melihat potensi yang luar biasa pada Desa Cobanjoyo untuk dijadikan arena balap kuda. Dari situlah akhirnya kita dengan Persatuan Olahraga Berkuda Jawa Timur berinisiatif untuk membangun kembali geliat olahraga bergengsi ini,” kata Irsyad pada wartabromo.
Berdasarkan pantauan wartabromo di lokasi, ribuan warga dan pecinta hobi pacuan kuda memadati sirkuit pacuan Ki Ageng Astro Joyo, Minggu (21/9/2014).
Dalam kejuaraan pacuan kuda ini diperlombakan berbagai macam kelas mulai dari kelas A,B,C,D,E,F,G,H,I dan J, juga tingkat Pemula / Derby. Sayangnya, para penonton tampak kurang tertib. Mereka merusak pembatas arena lomba dan masuk ke lokasi pacuan sehingga cukup membahayakan keselamatan.
“Tahun depan kalau ingin lomba lagi, ini harus diperbaiki dan tidak bole masuk seperti ini,” ujar Ketua Divisi Pacuan Kuda, dari Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (Pordasi) Propinsi Jawa Timur, Subakir melalui pengeras suara kesal. (yog/yog)
