Gagal Panen, Petani Mangga di Rembang Rugi Ratusan Juta Rupiah

848

Rembang (wartabromo) – Petani mangga di Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuraun mengalami gagal panen sehingga mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

“Gagal panen, satu pohon hasilnya satu persen saja,” kata M Sofi, petani mangga di Dusun Selotumpang RT 02 RW 07 Desa Oro-oro Ombo Kulon, Sabtu (11/10/2014).

Pemilik kebun mangga seluas 2 hektar ini mengatakan biasanya dari satu pohon mangga jenis Gadung Klone 21 yang ditanamnya menghasilkan 200-300 kilogram, namun saat ini hanya 3 kilogram.

Pohon mangga miliknya tidak dapat berbunga secara maksimal meski tidak terjangkit penyakit. Bunga yang seharusnya menjadi buah tiba-tiba mengering dan rontok.

Jika satu petak lahan dengan 100 pohon biasanya menghasilkan hingga 10 ton mangga, saat ini hanya 1 ton. “Rugi ratusan juta rupiah,” keluh Sofi.

Baca Juga :   Kritikan 'Wong Probolinggo' soal Mobil Murah

Dikatakan Sofi, meski harga mangga di pasaran tinggi karena barang menipis, tidak membantu menutupi kerugiannya. “Sekarang harganya harga Rp 22 ribu per kilo gram kualitas super,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Ikhwan, menduga kegagalan panen mangga unggulan Kabupaten Pasuruan disebabkan beberapa faktor penyebab. “Bisa juga karena angin kencang jadi bunga rontok,” kata Ikhwan.

Bisa juga, lanjut Ikhwan, disebabkan metode penanaman yang salah karena sebagian petani memang memaksakan agar pohon mangga miliknya dapat cepat berbuah dan lekas dapat dipanen dengan memberi zat perangsang.

Padahal pemberian obat perangsang yang tidak diimbangi dengan ketersediaan unsur hara pada tanah bisa mengurangi produksi pohon mangga.

Baca Juga :   Ajudan Bupati Demak yang Meninggal Kecelakaan di Tol Batang asal Pasuruan

Ihkwan juga menduga gagal panen karena hama penyakit meskipun untuk memastikannya diperlukan kajian khusus. “Kita akan koordinasi dengan ketua kelompok tani dan juga petugas hama penyakit. Nanti akan kita cek ke lab penyebabnya apa,” terangnya

Selain di Rembang, terdapat beberapa sentra perkebunan mangga Gadung Klone 21, diantaranya Sukorejo, Bangil, Kraton, dan Pohjentrek. Mangga ini selama ini jadi unggulan karena rasanya yang manis serta dagingnya yang lembut. (fyd/fyd)