Wadul Dewan, Warga Rekomendasikan Kepala BLH Dicopot

569

demo limbah beujengPasuruan (wartabromo) – Kekesalan warga Desa Beujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan atas kasus pencemaran sungai wangi di Desa setempat menuai puncaknya. Setelah puas berorasi di Kantor BLH Kabupaten Pasuruan dan Pemkab Pasuruan. Puluhan warga kemudian bergerak ke Kantor DPRD Kabupaten Pasuruan.

Sejumlah perwakilan warga akhirnya ditemui oleh wakil Ketua DPRD, Sutar dan 4 orang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan lainnya.

“Kami minta DPRD meminta Bupati untuk segera bertindak. Kalau memang tetap saja, Pecat saja pimpinan BLH. Pak Munif itu,” ujar Kepala Desa Beujeng, Khozin dihadapan anggota legislatif tersebut.

Menurutnya, dirinya selama ini dibuat kesal dengan kasus pencemaran sungai di desanya yang terus menerus mengusik ketenangan warga. Padahal sungai tersebut menjadi salah satu sumber kebutuhan warga selama ini. (Baca : Sungai Wangi Tak Lagi Wangi, Warga Siap Sewakan Rumah Buat BLH )

Baca Juga :   Tim Labfor Polda Jatim Akan Selidiki Terbakarnya Pasar Mebel Bukir

“Saya yakin BLH tahu semua permasalahan ini. Jadi jangan salahkan masyarakat kalau kami bertindak. Saya tegaskan, saya sampai membayar orang untuk nyanggong pabrik-pabrik di sekitar yang diduga membuang limbah sembarangan. Ini tugas BLH. Kalau perlu petugas BLH tak sewakan rumah tak kasih makan. Yang penting jernihkan kembali sungai kami,” tegas Khozin dengan nada kesal.

Berdasarkan data yang didapat wartabromo, warga dan Kepala BLH Kabupaten Pasuruan sempat dipertemukan dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh PT CS2 Pola Sehat, Selasa (16/9/2014). Saat itu, Kepala BLH sempat menyatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak berkongkalikong dengan perusahaan atas permasalahan ini.

“Kami ini tidak kongkalikong dengan pihak pabrik manapun. Tidak ada fulus-fulus (uang),” ujar Kepala BLH, Abdul Munif.

Baca Juga :   Lomba Lari Malam 'Tretes Night Run' Siap Digelar

Dijelaskannya, selama ini pihaknya selalu melakukan uji lab setiap seminggu sekali dan hasilnya cukup baik di lapangan. Bahkan, kala itu, Munif juga menyatakan dengan entengnya bahwa permasalahan limbah bisa dicarikan solusi dengan pemberian formula khusus. (Baca : Pemkab Pasuruan Bentuk Tim Khusus Pemburu Pembuang Limbah )

“Kita cari solusinya. Pasti bisa. Misalnya, dikasih obat,” terangnya.

Namun, belum jelas, obat seperti apa yang disarankan oleh Munif tersebut. Selain itu, Kepala BLH ini juga menyarankan agar permasalahan antara warga dan pihak pabrik sekitar bisa dikomunikasikan dengan baik misalnya, menjadikan warga sebagai Humasnya.

Atas permasalahan pencemaran sungai Wangi di Desa Beujeng, Kecamatan Beji ini, pihak DPRD Kabupaten Pasuruan berjanji akan segera menindaklanjutinya. (yog/yog)