Larung Sesaji Ranu Grati Betot Perhatian Warga

826
Larung sesaji di Ranu Grati dimaksudkan untuk berdoa memohon keselamatan pada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, larung sesaji juga untuk melestarikan budaya serta menarik wisatawan/M Athuf al-Fayyadh Fth/wartabromo.com

Grati (wartabromo) – Warga sekitar Ranu Grati menggelar pawai budaya dan larung sesaji, Sabtu (25/10/2014). Acara budaya tersebut dimaksudkan untuk melestarikan budaya dan memikat wisatawan.

Larung sesaji di danau seluas 198 hektar tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak 2007. Namun dalam perjalanannya mengalami pasang surut dan digalakkan lagi pada tahun 2010.

Ritual larung sesaji di Ranu Grati bermuasal dari selamatan desa untuk meminta hujan. Namun belakangan acara tersebut dimaksudkan untuk berdoa memohon keselamatan pada Tuhan. Selain itu, gelaran tersebut juga dimaksudkan untuk melestarikan budaya dan menarik wisatawan.

“Dulunya ini merupakan upacara meminta hujan saat kekeringan. Dulu kan Islam belum kuat di sini. Tapi sekarang yang untuk melestarikan budaya,” kata Kades Ranuklindungan, Nizar di lokasi.

Baca Juga :   Batasi Perguruan Ilmu Sosial, Menristekdikti Dorong Sain dan Teknologi

Prosesi larung sesaji berlangsung hidmat. Sesaji berupa tumpeng serta ayam dan itik berwarna putih dibawa ke titik larung yang berjarak 700 meter dari tepian dengan perahu naga. Ikut serta dalam perahu tersebut sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama serta seorang sesepuh Ranu Grati, bernama Sodin (82).

Begitu tiba di titik yang ditentukan, Sodin (82) kemudian memimpin ritual larung. Usai membaca mantra, sang sesepuh melarungkan tumpeng nasi kuning kemudian disusul dengan ayam dan itik. Ritual larung diakhiri dengan doa-doa memohon keselamatan.

Sementara itu, Yuslimu, panitia acara mengatakan, rangkaian ritual tersebut dilakukan untuk mengangkat objek wisata Ranu Grati. “Selain melestarikan budaya juga berharap bisa menarik wisatawan,” jelasnya.

Baca Juga :   Pemkot Probolinggo Naikkan Honor GTT/PTT

Selain larung sesaji, rangkaian acara ini ini diawali dengan pawai budaya yang diikuti ratusan peserta. Pawai budaya dan larung tersebut menyita perhatian ratusan warga. (fyd/fyd)