Ramaikan Sumpah Pemuda, Fashion On The River Smanike Makin Seru

707
Salah satu peserta memamerkan hasil karya busana dengan motif bunga yang terbuat dari bahan daur ulang/M Athuf al-Fayyadh/wartabromo.com

Kejayan (wartabromo) – Jelang Peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMAN 1 Kejayan memaknainya dengan cara tersendiri. Mereka menggelar Fashion on The River alias peragaan busana di atas Sungai Complong, Minggu (26/10/2014) pagi.

Aksi kreatif yang digelar setiap tahun ini pun menyedot perhatian warga untuk datang berbondong-bondong menyaksikannya.

Fashion on the river dikerjakan tidak asal-asalan. Para peserta rela merogoh kocek cukup banyak untuk membuat busana dan peralatan yang digunakan sebagai kendaraan untuk mereka berlenggak lenggok di atas rakit bambu yang mengapung di atas air sungai.

Yosi (18), salah seorang peserta mengaku menghabiskan biaya sampai Rp 500 ribu dalam kegiatan ini.

Banyaknya uang tersebut digunakan bukan hanya untuk membuat rancangan busana yang akan dipakai dalam fashion, akan tetapi juga diperlukan dalam pembuatan rakit bambu atau perahu yang terbuat dari ban bekas.

Baca Juga :   Kampanye HIV-AIDS, Mantan Sekuriti Ngontel Keliling Nusantara

“Susah mas, karena perahunya juga harus imbang. Kalau gak, khan bisa jatuh atau terbalik. Khusus untuk busana, kita tidak main-main, karena kita yang merancang sendiri, kita juga yang membeli bahan-bahannya,” kata pelajar yang masih duduk di bangku kelas XI itu.

Sementara itu, Edi Santoso, Ketua Panitia mengatakan, gelaran fashion di atas sungai merupakan agenda rutin siswa, yang diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya siswa, terlebih telah diakui oleh Indonesia Book of Record, sebagai satu-satunya sekolah yang menggelar peragaan catwalk di atas air.

“Puji syukur, karena kita mendapat penghargaan dari pusat, sehingga ini menjadi motivasi bagi kita untuk jauh lebih kreatif. Masyarakat di luar kabupaten pasuruan yang ingin melihat event ini bisa datang setiap bulan oktober. Semuanya bisa melihatnya di papan besar yang kami pasang tepat di pertigaan kejayan,” imbuh Edi sembari mengawasi jalannya fashion on the river itu.

Baca Juga :   Minimalisir Kesalahan, KPU Kota Pasuruan Cek Logistik untuk Pilgub Jatim

Fashion on the river sendiri melibatkan setidaknya 27 peserta, di mana masing-masing peserta terdiri dari 6-10 orang. Kata Edi, untuk mempersiapkan event membanggakan tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada siswa jauh-jauh hari sebelumnya, terlebih dalam hal konsep dan persiapan pembuatan busana dan kendaraan yang akan dinaiki para peserta.

“Tiga sampai empat bulan yang lalu, kita sudah menghimbau siswa agar bersiap-siap dengan event ini,” ujarnya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Pendidikan, Iswahyudi yang ikut hadir dalam kegiatan ini berjanji akan terus mendukung upaya SMANIKE untuk menjadikan Fashion on The River sebagai agenda rutin tahunan. “Saya sangat mengacungi jempol, karena ini adalah para siswa, bukan masyarakat umum,” pungkasnya. (eml/yog)