Tak Ingin Disalahkan, BLH Pasuruan Pilih Tunggu Uji Lab

1047

warga beujeng demo BLH wb 2Pasuruan (wartabromo) – Meski pihaknya sudah menemukan perusahaan yang diduga berpotensi besar dalam pencemaran sungai wangi di Desa Beujeng Kecamatan Beji, Pasuruan namun BLH Kabupaten Pasuruan memilih untuk menunggu hasil uji sampel laboratorium.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BLH Kabupaten Pasuruan, Abdul Munif saat dikonfirmasi wartawan terkait hasil evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh Tim BLH.

“Saya belum bisa mengatakan, kalau dianalisa mengerucut. Belum bisa mengatakan si A dan si B. Nanti BLH yang disalahkan,” ujar Abdul Munif.

Menurutnya, saat ini dirinya masih menunggu hasil uji sampel laboratorium yang sudah dikirimkan Laboratorium Kualitas Air (KLA) Perum Jasa Tirta (PJT) Malang. Uji lab ini diberlakukan kepada 7 perusahaan yakni PT Bumi Pandaan Plastik, PT King Dragon Net, CV Hikmah Bahagia Sejati, PT Behaestex, PT CS2 Pola Sehat, PT Setia Pesona Cipta dan PT Aneka Tuna Indonesia.

Baca Juga :   Musim Hujan, Produksi Bata Merah Terganggu

“Minggu depan kita rapat,” katanya melalui sambungan seluler.

Pihak BLH Kabupaten Pasuruan sendiri meski memiliki UPT Laboratorium sengaja memilih Laboratorium di luar BLH untuk menjaga independesi uji sampel yang dilakukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, tim pengawas BLH Kabupaten Pasuruan berhasil menyelesaikan tugasnya untuk melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang memiliki potensi besar dalam pencemaran sungai wangi di Desa Buejeng Kecamatan Beji.
Tim BLH ini akhirnya memutuskan terjun ke lapangan setelah sebelumnya Tim Independen yang rencananya dibentuk, gagal diwujudkan.

Wacana awal, Tim independen diambilkan dari Perguruan Tinggi (PT) atau dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang biayanya akan dikeluarkan oleh perusahaan disesuaikan dengan besar volume buangan limbah cair ke sungai. Diantaranya, CV Hikmah Bahagia Sejati sebesar 5%, PT Aneka Tuna Indonesia sebesar 10%, PT Behaestex sebesar 25%, PT Bumi Pandaan Plastik sebesar 5%, PT Setia Pesona Cipta sebesar 15%, PT CS2 Pola Sehat sebesar 35%, dan PT King Dragon Net sebesar 5%. (yog/yog)