‘Jangan Kecelakaan Sekarang, Rumah Sakit Penuh’

1135

hari korban kecelakaan pasuruanPandaan (wartabromo) – Tidak seperti biasa, Simpang empat Pandaan, Sabtu (15/11/2014) mendadak ramai dengan sejumlah korban kecelakaan. Mereka rata-rata mengalami luka parah dan seharusnya masih dalam perawatan.

Jangan kecelakaan sekarang, rumah sakit penuh, ambulan tidak ada” sebuah spanduk terpampang di salah satu sudut jalan.

Tak pelak, aksi ganjil ini pun menarik perhatian para pengguna jalan. Apalagi, di sekitar lokasi terdapat banyak petugas kepolisian dari Lantas Polres Pasuruan.

Ya, mereka hanyalah sejumlah orang yang sengaja dihadirkan oleh pihak Satlantas Polres Pasuruan untuk memperingati korban Kecelakaan Lalu Lintas Se Dunia Th 2014 ( World Day Remembrance For Road Traffic Victims).

“Ini acara pertama di Jatim” ujar Kasatlantas Polres Pasuruan AKP Untung BR yang hadir di lokasi.

Baca Juga :   Kontainer Terguling di Purwodadi, Kemacetan Capai 6 Km

Disamping menampilkan teatrikal korban kecelakaan, acara yang dihelat di simpang 4 depan Mapolsek Pandaan ini juga diisi dengan pembagian stiker himbauan berlalu lintas dan pembagian bunga kepada para pengguna jalan. Panitia juga tidak lupa memasang berbagai spanduk berisi peringatan dan himbauan kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas.

“Sebagai jalur pariwisata, Pandaan merupakan daerah black spot, dengan tingkat kecelakaan yang tinggi” terang AKP Untung.

Puncak peringatan korban Kecelakaan Lalu Lintas Se Dunia Tahun 2014 itu pun dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga di lokasi bekas kecelakaan bus Restu dengan truk pengangkut sapi yang menewaskan 3 orang di jalan raya Ngerong kecamatan Gempol.

Baca Juga :   Rawan, Distribusi Logistik Pemilu ke Pulau Gili Dikawal Pasukan Bersenjata Lengkap

Selain melibatkan jajaran terkait seperti Jasa Raharja, panitia juga menggandeng Dinkes dan bikers untuk berperan serta dalang menekan angka kecelakaan dengan peringatan korban kecelakaan sedunia yang diperingati setiap minggu ketiga dibulan November sesuai rekom WHO Perserikatan Bangsa-bangsa. (ryn/yog)