Pakar : Orang yang Terhipnotis Tidak Tahu Kalau ‘Dikerjai’

4438

hipnotis smp 8 kota pasuruanPasuruan (wartabromo) – Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa sejumlah siswi SMP 8 Kota Pasuruan saat mengikuti hipnoterapi di sekolahnya memunculkan sejumlah pertanyaan tentang apakah sebenarnya hipnotis atau hipnoterapi tersebut.

Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Hipnotis disebut juga hypnosis atau “hypnotism” yang berasal kata “hypnos” nama dewa tidur dalam mitologi Yunani Kuno.

Hipnoterapi adalah terapi dengan hipnotis. Hipnoterapi punya konsep bahwa segala masalah psikologis berasal dari masalah di pikiran bawah sadar. Seorang yang mengalami masalah psikologis tidak bisa mengendalikan dirinya karena bawah sadar sifatnya otomatis dan pengaruhnya pada perilaku.

Sebelum mulai dihipnotis seseorang harus bersedia lebih dulu. Hipnotis tidak bisa terjadi karena paksaan. Seseorang hanya bisa terhipnotis apabila dia mau mengikuti perintah ahli hipnotis. Dengan begitu, ia masuk ke dalam alam bawah sadar.

Baca Juga :   Koran Online 18 Agustus : Bendera di Lautan Pasir Dicopoti Pengunjung, hingga Pemuda Nekat Pasang Bendera di Atas Jurang

Saat dihipnotis mereka pun merasakan dan mengikuti apa yang telah dikatakan oleh ahli hipnotisnya. Pasalnya, antara orang yang dihipnotis dengan penghipnotis sudah menyatu.

“Mereka seakan-akan sedang merasakan dan melakukan seperti apa yang dikatakan oleh yang menghipnotisnya,” demikian disampaikan oleh Manager the spellcaser magic asal Pandaan, Pasuruan, Ja’faruke .

The Spellcaser magic adalah sebuah kumpulan orang-orang yang memiliki kemampuan atau sedang belajar dalam bidang sulap, hipnotis dan mentalist di Pasuruan.

“Kegunaan ilmu hipnotis antara lain berfungsi untuk hiburan atau hipnoterapi. Atau, dapat digunakan untuk membantu seseorang yang kesulitan dalam mengeluarkan unek-uneknya,” kata Ja’far.

Dijelaskannya, orang yang dihipnotis tidak bisa mengetahui kalau ia sedang diperalat atau dikerjai. Menurutnya, hal itu sulit diidentifikasi. Sebab, mereka sudah memasuki alam bawah sadarnya.

Baca Juga :   Dua Pria Berkendara Motor Dibacok di Tengah Jalan

Terkait kasus pelecehan seksual yang dialami oleh sejumlah siswi SMP 8 Kota Pasuruan, Ja’far berpendapat jika kejadian tersebut benar-benar terjadi maka mereka sedang berpura-pura dihipnotis.

“Kecuali kalau saat dihipnotis sejatinya masih sadar namun berpura-pura. Nah, kalau seperti itu dimungkinkan korban telah menyadari bahwa dirinya sedang diperalat,” tambah pria yang juga aktif sebagai anggota Banser-Ansor Kabupaten Pasuruan ini.

Dijelaskannya, korban bisa dirangsang dengan kata-kata yang sengaja mengarah ke hal-hal yang tidak baik. Meski demikian, karena memasuki alam bawa sadar ia (korban) tidak mengetahui siapa yang melakukannya.

Sementara itu, dikutip dari situs masterhipnotis.com, seseorang yang bisa menghipnotis belum tentu bisa melakukan terapi hipnotis dengan benar dan aman. Pasalnya, terapi hipnotis atau hipnoterapi tidak sekedar memberi perintah seperti dalam pertunjukan hipnotis. Seorang hypnotherapist harus memahami pikiran manusia, dasar-dasar psikologi, dan pengetahuan yang mendalam terhadap masalah yang ditanganinya. Tidak semua orang yang mengaku sebagai hypnotherapist punya kemampuan yang sama baiknya.

Baca Juga :   Gudang di Pohgading Dilalap Api

Proses hipnoterapi dilakukan dengan cara orang yang dihipnotis dibimbing masuk ke kondisi relaksasi mental, kemudian diberikan sugesti atau saran sesuai dengan kebutuhan orang itu. Saran yang diberikan dalam kondisi relaksasi mental (hypnotic trance) akan masuk ke alam bawah sadar dan mengubah “program pikiran” yang ada di bawah sadarnya. (ono/yog)