Kota Mangga itu Probolinggo atau Pasuruan ?

2232

mangga klon 21 pasuruanRembang (wartabromo) – Salah satu sentra produksi mangga di Kabupaten Pasuruan adalah Kecamatan Rembang, Pasuruan. Di atas lahan sekitar 1200 hektar, tanaman mangga berbagai jenis tumbuh subur dan menghasilkan berton-ton buah mangga setiap tahunnya. Namun, secara branding ternyata mangga lebih identik dengan Probolinggo dan bukan Pasuruan.

Salah seorang petani mangga di Kecamatan Rembang, Pasuruan, Slamet Yakob mengatakan, Pasuruan tertinggal jauh dalam upaya melakukan promosi produk unggulannya ke luar daerah sehingga mangga asal Kabupaten Pasuruan kurang populer dan dikenal.

“Kita kalah start di promosi,” ujar Slamet Yakob yang juga Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur Sentosa saat berbincang dengan wartabromo.com.

Menurutnya, untuk mengejar ketertinggalan tersebut, saat ini pihaknya terus berupaya untuk mempromosikan mangga jenis klon 21 ke berbagai daerah terutama Jakarta.

Baca Juga :   Cawet Wesi Anti Zina

“Alhamdulillah. Sekarang orang banyak yang tahu. Kalau cari mangga yang berkualitas dan enak ya di Pasuruan,” kata Yakob.

Mangga Gadung Klonal 21 tumbuh subur di Kecamatan Rembang, Sukorejo, dan Wonorejo dengan luas lahan sebanyak 2.250 Ha dan jumlah tanaman mencapai 337.375 pohon. Tanaman buah mangga ini mulai dikembangkan sejak 1994 melalui program Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu.

“Khusus di Kecamatan Rembang ada lahan mangga seluas 1200 hektar yakni di oro-oro ombo wetan, kulon dan Kedung banteng,” tambah Suradi, salah seorang Mantri Pertanian Kecamatan Rembang.

Dijelaskannya dari lahan tersebut, terdapat sekitar 1700 pohon mangga dengan tingkat produktifitas perpohonnya menghasilkan 85 kilogram mangga atau 1 kuintal setengah per tahun,” jelas Suradi.

Baca Juga :   Akhirnya, Empat Orang Anggota PAW DPRD Pasuruan Dilantik

Pada musim tahun ini, para petani mangga di Kabupaten Pasuruan bisa tersenyum lega lantaran harga mangga cukup tinggi yakni mencapai Rp. 32 ribu perkilonya.

“Kemaraunya panjang sehingga harganya stabil,”tutur Suradi.

Mangga Gadung Klonal 21 asli Kabupaten Pasuruan sendiri berhasil menyabet juara Lomba Agribis Holtikultura Tanaman Buah Mangga Tingkat Nasional dan mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara pada Tahun 2013 lalu. Para petani di Kecamatan Rembang dinyatakan berhasil dalam mempelopori, meningkatkan dan memberikan keteladanan untuk mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, serta kedaulatan pangan.

Sekarang, tugas pemerintah daerah setempat untuk lebih kreatif dan mempromosikan potensi mangga khas Pasuruan untuk lebih dikenal masyarakat di luar Pasuruan.

Baca Juga :   Tuntut UMK, Ratusan Buruh Pabrik Kacang Bayi Mogok Kerja

Joko Susilo, Mantan Dubes Indonesia di Swiss pernah mengkritisi soal minimnya kreatifitas dan promosi mangga milik Kabupaten Pasuruan ini.

“Kenapa branding mangga itu dimiliki Probolinggo?. What’s wrong with you (apa yang salah dengan kamu?),” Kata Joko dalam sebuah seminar yang dihadiri oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf di Taman Candrawilwatikta Pandaan, beberapa waktu lalu.

Merasa risih, Pemkab Pasuruan kemudian menggelar kegiatan bertema festival mangga klon 21 di kawasan sentra bordir, Bangil, Minggu (7/12/2014). Sayang, dari pantauan wartabromo.com, kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Pertanian tersebut justru kurang menarik perhatian dan hanya seremonial pejabat semata. Lokasi yang terkesan dipaksakan mengakibatkan pengunjung tak banyak yang datang. What’s wrong with you?(yog/yog)