Proyek Pertagas Pasuruan Dihentikan, Ini Curhat Warga Dekat Lokasi Pipa

891

image

Kraton (wartabromo) – Sejumlah warga Dusun/Desa Plinggisan Kecamatan Kraton, Pasuruan tampak duduk-duduk santai di sebuah warung kopi milik Tutik, warga setempat, Jum’at (23/1/2014) sore. Tatapan mereka tertuju pada pipa gas berukuran 18 Inchi yang tergeletak di sisi jalan. Pipa gas itu milik PT Pertagas yang rencananya akan dibenamkan dalam tanah sedalam 2 meter mulai dari Porong sampai PLTU Grati namun kini dihentikan proses pengerjaannya sejak Kamis (22/1/2015) kemarin.

Mandek, gak tahu kenapa?,” kata Sukarti, salah seorang warga setempat yang rumahnya hanya terpisah jalan desa dari lokasi pipa.

Perempuan separoh baya ini mengaku tak pernah tahu menahu soal keberadaan proyek pemasangan pipa gas tersebut lantaran tak pernah ada sosialisasi langsung pada warga terutama yang lokasi rumahnya berdekatan dengan pipa.

Baca Juga :   Lumajang Diguyur Hujan Abu Vulkanik Bromo

“Wong cilik hanya pasrah,”katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Salamah (45), perempuan yang masih saudara dengan pemilik warung. Menurutnya, pihak Desa atau PT Pertagas justru tak pernah melakukan sosialisasi tentang pipa gas tersebut pada warga setempat. Mereka justru terkejut ketika tiba-tiba berdatangan alat berat dan pipa di dekat jalan desa.

“Gak pernah ada sosialisasi. Kita ini sebenarnya takut. Kalau-kalau meledak lalu kayak lumpur Lapindo. Tapi watak orang sini, gak rewel. Yang demo kemarin mala bukan orang sini,” ungkap Salamah.

Meski warga Plinggisan tak ikut dalam unjuk rasa turun ke jalan, namun sejumlah warga RT 3 RW 2 Dusun/Desa Plinggisan mengaku sangat kecewa karena justru warga terdekat tidak diundang saat pelaksanaan Ground Breaking yang dihadiri oleh Direktur PT Pertagas, Hendra Jaya Senin (19/1/2015) lalu. Padahal, sejumlah panitia justru menggunakan fasilitas seperti meja, kursi dan alat lainnya yang dimilikinya.

Baca Juga :   Hujan Deras, Grand Final Raka Raki Jatim di Pandaan Bubar Jalan

Nelongso mas, mosok nyelang mejo, kursi mala sing duwe ra diundang, kunu makan enak, kene mlonggo. Akhir e masak mie dewe,” kata Sukarti yang dibenarkan oleh Tutik.

Sementara itu, Kepala Desa Plinggisan, Heru Supriyanto mengklaim sudah melakukan upaya sosialisasi pada warga terkait keberadaan pipa gas yang akan dipasang di sepanjang jalan Desa tersebut.

“Sudah-sudah. Plinggisan sudah (sosialisasi) kok,” kata Kades Plinggisan yang hadir saat pelaksanaan Ground Breaking dan menerima secara langsung santunan buat anak yatim dari PT Pertagas.

Untuk diketahui, Proyek pengelasan dan pemasangan pipa gas milik PT Pertamina Gas akhirnya dihentikan sementara sejak Kamis(22/1/2015) kemarin. Hal ini menyusul protes yang disampaikan anggota Panitia Khusus (Pansus) II atas pengerjaan pipa gas yang menghubungkan Porong-PLTU Grati di Desa Plinggisan Kecamatan Kraton, Pasuruan tersebut.

Baca Juga :   Bertemu di Juanda, Gus Ipul Minta Doa Ketua DPP NasDem Hasan Aminuddin

Pihak PT Pertagas sendiri mengklaim sudah mengantongi ijin prinsip dari Bupati Pasuruan tertanggal 27 Oktober 2014 untuk bisa melakukan pemasangan atau penanaman pipa gas dari Kecamatan Beji menuju Grati. (yog/yog)