Prigen (wartabromo) – Seorang perempuan muda tampak khusuk membaca Al-quran di teras masjid Nurul Huda Tretes, Prigen, Pasuruan, Sabtu (4/4/2015) petang.
Lalu lalang jamaah sholat maghrib di masjid kawasan malabar ini seakan tak dihiraukannya. Ia terus membaca muskhaf kecil yang ia bawa menghadap ke timur sambil sesekali melihat rembulan yang mulai menunjukkan fenomena gerhananya.
Perempuan ini duduk di teras masjid yang posisinya cukup tepat untuk bisa menyaksikan gerhana bulan total yang banyak disebut sebagai gerhana merah darah ini. Ia sendirian.
Tak bisa dipungkiri, banyak mitos dan ajaran agama yang senantiasa mengajarkan untuk melakukan kegiatan baik selama terjadinya gerhana baik matahari dan bulan. Apalagi Gerhana bulan total yang terjadi, Sabtu (4/4/2015) petang ini.
Gerhana bulan total ini akan berlangsung mulai pukul 18.58 sampai 19.03 di Indonesia barat, 19.58 sampai 20.03 di Indonesia tengah dan 20.58 sampai 21.03 di Indonesia timur.
Meski tergolong singkat namun peristiwa alam saat bulan tertutup bayangan bumi ini bisa disaksikan oleh warga Indonesia dimana pun.
Bulan akan berubah warna menjadi merah tua. Mirip darah. Perubahan warna ini menjadi tontonan dramatis.
Dalam gerhana ini, bayangan Bumi memiliki cincin luar, yang disebut penumbra, dan inti, disebut umbra. Saat Bulan melewati penumbra, maka ia akan tampak hitam sebagian seperti ada yang menggigit atau memotong.
Ketika Bulan melewati umbra, Bulan akan berubah warna menjadi merah tua. Mirip darah. (yog/yog)
