Terbenam Lumpur, Kegiatan Belajar SDN Bakalan Lumpuh Total

1115

image

Bugulkidul (wartabromo) – Banjir lumpur yang masih menggenangi Sekolah Dasar Negeri Bakalan Kecamatan  Bugul Kidul Kota Pasuruan hingga Selasa (7/4/2015) hari ini menyebabkan siswa kelas 6 SD setempat urung melaksanakan ujian praktek.

Hal ini lantaran lingkungan sekolah tersebut masih terendam lumpur hingga mencapai 30 cm.

Informasi yang dihimpun wartabromo menyebutkan, ujian praktek untuk kelas enam tersebut rencananya dilaksanakan senin (6/4/2015) kemarin, namun karena kondisi sekolah terendam lumpur, hal itu urung dilaksanakan.

Salah seorang guru kelas 6 SDN Bakalan, Fatimah, menuturkan, hingga hari ini pihak sekolah belum merencanakan kapan ujian praktet untuk kelas enam dilaksanakan, pasalnya pihak sekolah masih fokus membersihkan lumpur.

“Kita belum menentukan kapan waktunya untuk ujian praktek” tutur Fatimah.

Baca Juga :   Tim Labfor akan Selidiki Kebakaran Pabrik Pengolahan Karet

Kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar tersebut sejak Sabtu (4/4/2015) hingga hari ini lumpuh. Sebagian Siswa yang masuk sekolah dilibatkan untuk membersihkan ruangan dari lumpur.
“Kita masih fokus untuk membersihkan lumpur dulu, baru setelah itu membicarakan waktu untuk ujian praktek” tambah Fatimah.

Untuk membersihkan lumpur yang ada dihalaman sekolah dilakukan oleh guru dibantu TNI dan dinas PU, lantaran ketebalan lumpur mencapai 30 cm.

“Kalau yang dihalaman gak mungkin dikerjakan anak-anak mas, lumpurnya terlalu tebal” keluh Fatimah.

Pihak sekolah mengaku belum menghitung berapa kerugian yang diderita akibat banjir bandang tersebut, namun, sebagian buku yang tersimpan dibagian bawah almari maupun rak buku rusak berat. Sampai dengan hari ini diakui fatimah belum ada perwakilan dari dinas terkait dalam hal ini dinas pendidikan kota Pasuruan yang datang ke sekolahan SDN Bakalan untuk meninjau kondisi kerusakan akibat banjir tersebut.

Baca Juga :   Sandiaga Kunjungi Sidogiri, Kyai Nawawi Silaturahmi ke Probolinggo

“Belum ada yang datang, pihak sekolah juga belum berkoordinasi” pungkas Fatimah. (ryn/yog)