Lukisan Bertahta Batu Mulia Ditawar Rp. 1 Miliar

2424

image

Purwosari (wartabromo) – Karya seni milik Hadi Waluyo Seniman yang tinggal di Desa Martopuro Kecamatan Purwosari, Pasuruan ini memang unik, berawal dari hobinya mengoleksi tanaman bonsai. Pria yang juga mantan pegawai PDAM Kabupaten Pasuruan itu membuat sebuah karya seni berbahan dasar replika tanaman bonsai dan bertatahkan puluhan batu mulia yang menempel di sekujur permukaan replika karyanya.

Saat ditemui wartabromo, Hadi Waluyo menuturkan, karya seni yang ia ciptakan tidak mengikuti trend batu mulia yang sedang booming saat ini. Namun, Hadi mengaku sudah sejak lama ia telah menghasilkan karya-karya tersebut.

“Ini sudah sejak lima tahun yang lalu jauh sebelum membludaknya penggemar akik seperti sekarang, ” katanya saat ditemui wartabromo di rumahnya, Jumat (12/9/2015).

Baca Juga :   Warga Berdatangan ke Lokasi Penemuan Mayat Balita di Petamanan

Menurutnya diantara banyak replika dengan konsep serupa, ada satu replika bonsai yang paling menarik yaitu replika dengan tema bunga teratai.

Bukan hanya bentuk replikanya yang menarik melainkan di dalam satu karya tersebut terdapat batu mulia yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.

“Itu untuk satu buah batu saja yang menempel di permukaan replika itu, belum lagi banyak batu mulia lain yang menempel di bagian lain, ” terang pria kelahitan 1957 tersebut.

Menurutnya, penyelesaian karya seni batu mulia untuk satu buah karya bisa memakan waktu hingga satu bulan tergantung tingkat kesulitan dalam pembuatannya.

“Setelah dikembangkan dengan keseriusan dan imajinasi yang kuat sebuah karya nyata akan dapat dihasilkan dengan harga kepuasan batin, ” tegasnya.

Baca Juga :   Pihak Tambang Batu Sanggupi Tuntutan Perbaikan Jalan di Penataan

Baginya, semua hasil dari karyanya adalah sebuah kepuasan batin yang tak ternilai harganya. Termasuk diantara batu-batu mulia itu ada beberapa batu mulia natural yang dipajang suiseki (bongkahan alami) yang terbentuk dari fosil binatang. Selain itu, terdapat pula suiseki yang didalamnya terdapat genangan air, konon air tersebut mengandung unsur magis.

“Air di dalam fosil binatang yang sudah menjadi batu ini telah terbentuk sejak ratusan ribu bahkan jutaan tahun yang lalu dan karya-karya saya ini hanya untuk koleksi pribadi,” kata Hadi Waluyo.

Bahkan ada sejumlah kolektor lukisan yang telah menawarnya dengan harga fantastis yaitu sebesar Rp. 1 Miliyar Rupiah namun ditolaknya.

“Uang sebanyak itu tidak mampu membeli kepuasan saya saat melihat lukisan yang satu ini,” kata Hadi.

Baca Juga :   Takut Orang Tua Dibunuh, Dua Gadis Belia Rela Jadi Budak Nafsu sang Paman

Lelaki paruh baya berambut gondrong ini saat ini aktif didalam Komunitas Guru Seni Pasuruan (KGSP) yang sampai saat ini masih giat mengadakan dan mengikuti pameran-pameran karya seni tingkat lokal, nasional maupun internasional. (ipg/yog)