Siswa SMK yang Gantung Diri Dikenal Pendiam dan Rajin Sholat

1647

Bantaran (wartabromo) – Aksi bunuh diri yang dilakukan ZN, 17, warga Dusun Lampa’an, Desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, masih menyisakan getir di kalangan keluarga dan warga sekitar. Selama ini korban dikenal sebagai remaja pendiam dan tidak banyak ulah di kampung. Ia juga rajin menunaikan ibadah shalat lima waktu.

Suranten, 60, nenek siswa kelas 2 SMK 1 Taman Siswa ini, juga masih syok. Ia tak menyangka, cucu kesayangannya itu, tewas tergantung di kayu plafon dengan leher terjerat sarung yang biasa digunakannya untuk salat. Apalagi, bungsu dari dua bersaudara itu meninggal di rumahnya, yang bersebelahan dengan rumah orang tua ZN.

Ia mengaku tidak mempunyai firasat apapun terkait kepergian ZN. Apalagi, sehari sebelum bunuh diri, korban masih masuk sekolah seperti biasanya. “Saya kira dia masih shalat dan ketiduran setelahnya. Tidak tahunya sudah meninggal,” tuturnya sambil terisak menahan tangis.

Baca Juga :   Kemerdekaan Dangdut Koplo

Selama ini, korban jarang bercerita tentang masalah pribadinya. Ia juga menuturkan tak pernah melihat ZN dikunjungi oleh perempuan yang datang ke rumah. Atau melihat, korban berbincang serius dengan teman perempuan di kampungnya.

“Tak pernah dia cerita dekat dengan siapa, meski selama ini dia dekat dengan saya,” katanya dalam bahasa Madura medok.

Muhrowi, 45, salah seorang kerabat korban menuturkan, meski pendiam korban sangat supel dengan semua warga. Karenanya warga kaget saat mengetahui putra kedua Maksum dan Sutik tersebut nekat bunuh diri.

“Kami semua kaget dengan aksi nekatnya. Apalagi ia menggunakan sarung yang biasa digunakan untuk shalat sebagai media bunuh diri,” tuturnya.

Baca Juga :   Mobil MWC NU Jombang Alami Kecelakaan Beruntun di Probolinggo

Ia lantas menceritakan, bahwa beberapa hari sebelumnya ada seseorang yang bertamu ke rumah korban. Tamu itu menuntut agar putrinya dinikahi, karena telah dihamili korban. Namun, Muhrowi tak bersedia menjelaskan identitas tamu dan perempuan yang diduga telah dihamili ZN.

“Mungkin dia malu dan psikologisnya tertekan. Tidak etislah, saya membeberkan siapa yang dimaksud. Apalagi orang itu masih seputaran Kecamatan Bantaran,” katanya mengelak. (saw/fyd)