Jaga Lingkungan, Pemkot Pasuruan Fokus Pengelolaan Sampah

745
bank sampah
Walikota Pasuruan, Hasani memberikan potongan tumpeng kepada Endang Eko Sunartono, Ketua Pengelola Bank Sampah Bumai Cemerlang, Kelurahan bugul Kidul.

Pasuruan (wartabromo) – Walikota Pasuruan, Hasani, meyakini bahwa untuk menjaga keseimbangan, kenyamanan, keasrian dan keindahan sebuah kota, sebesar 80% ditentukan dari sampah. Karena tanpa pengelolaan yang terencana dan terpadu, sampah akan mendatangkan malapetaka bagi masyarakat.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan, fokus kepada pengelolaan sampah. Karena 80% keindahan serta terjaganya lingkungan, berasal dari penanganan sampah yang bagus. Sedangkan hal lain, seperti fasilitas umum dan sosial, pengaruhnya hanya 20% saja,” kata Hasani, di sela penyerahan gedung Bank Sampah Bumai Cemerlang di Perumnas Bugul Permai, Keluruhan/Kecamatan Bugul Kidul, Rabu (30/9/2015).

Menurut Hasani, jika tidak ditangani secara terencana dan terpadu, problem sampah akan mendatangkan malapetakan bagi masyarakat. Bisa memunculkan lokasi-lokasi kumuh yang pada gilirannya akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Baca Juga :   Pupuk Urea di Pasuruan Berkurang, Proses Distribusi Diperketat

Karena keyakinan tersebut, Pemkot Pasuruan terus memompa dan mendorong masyarakat, untuk terlibat secara aktif dalam pengelolaan sampah.

“Pengelolaan bank sampah yang dilakukan masyarakat seperti di Bugul ini, harus terus disebarkan ke lokasi dan kelurahan yang lain. Kami akan terus mendorong, menyemangati dan mengakomodir partisipasi aktif masyarakat ini,” tegas Hasani.

Sementara, Endang Eko Sunartono, Ketua Kelompok Bank Sampah Bumai Cemerlang, mengaku bahagia dengan adanya gedung baru. Dengan keberadaan gedung tersebut, akan membuat para ibu-ibu nasabah, makin semangat memilah sampah.

“Sebenarnya yang dilakukan nasabah bank sampah kami yang berjumlah 287 orang, adalah aktivitas penting, tapi kesannya remeh. Memilah sampah-sampah rumah tangga, agar bisa diolah kembali hingga menghasilkan uang. Tapi terpenting, dengan mengolah sampah, justru menyelamatkan bumi,” tandas Endang Eko. (hrj/hrj)