Batik Ronggomukti Probolinggo Bermotif Khas Daerah

2049
batik  (1)
Ibu-ibu rumah tangga di Dusun Kranggan, Kelurahan Sidomukti, Kota Kraksaan, sedang mencanting motif batik yang dipesan pelanggan.

Kraksaan (wartabromo) – Bermotif khas daerah, Kabupaten Probolinggo kembangkan Batik Ronggomukti. Wal hasil, dengan berbagai motifnya, batik khas Kabupaten Probolinggo yang dikembangkan kelompok Media Edukasi Cemerlang, Kelurahan Sidomukti, Kota Kraksaan, ini sangat berbeda dengan batik-batik kebanyakan.

Kekhasan Batik Ronggomukti yang menunjukkan ciri khas Kabupaten Probolinggo, nampak dari berbagai motif yang ada. seperti motif anggur, batu-batuan, letusan Gunung Bromo, banjir bandang ataupun corak khas Kabupaten Probolinggo lainnya.

“Yang memberdakan adalah motifnya. Karena motif yang digunakan, murni menunjukkan identitas dan kekhasan Kabupaten Probolinggo,” kata Ketua kelompok Media Edukasi Cemerlang Mahrus Ali, Jumat (2/10/2015).

Pengembangan Batik Ronggomukti ini baru diawali pada 2014 lalu dengan memberdayakan ibu-ibu rumah tangga. Ranting GP Ansor kelurahan setempat membentuk kelompok dan selanjutnya, ibu-ibu diajari membatik dengan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   Satpol PP Kejar-kejaran Dengan PSK di Klerkeran

Sedangkan nama Ronggomukti, diambil dari nama kelurahan setempat, Sidomukti dan Kiai Ronggo yang bernama asli Abdul Wahab, sebagai tokoh pendiri Kota Kraksaan.

“Untuk proses pembuatannya, seperti halnya membatik sebagaimana biasa. Kami membaginya menjadi tiga kelompok, bagian pembuat desain, cantingan dan pewarnaan,” imbuh Mahrus.

Setiap bulan, kelompok ini hanya mampu memproduksi kain batik maksimal 50 lembar yang masing-masing berukuran 1,25 meter x 2,5 meter. Sedangkan harga tiap lembarnya antara Rp 200.000 hingga Rp 400.000.

“Makin sulit motifnya, harga akansemakin mahal. Selain didesain sendiri, kami juga menyesuaikan permintaan motif dari pelanggan yang hendak membeli atau memesan,” ujar Mahrus Ali. (saw/hrj)