Sukses di Sayuran, Hidayat Kembangkan Tanaman Perkebunan Organik (2)

2857
Sukses dengan budidaya sayuran organik, Hidayat mengembangkan pembibitan tanaman perkebunan secara organik, diantaranya nangka, durian, cengkeh hingga kopi. Ia membentuk Kelompok Tani Sumber Makmur yang fokus pada budidaya tanaman organik yang anggotanya saat ini berjumlah 50 orang. WARTABROMO/Gesang Arif Subagyo.

Prigen (wartabromo) – Sukses dengan budidaya sayuran organik, Hidayat tidak lantas puas. Ia kemudian mengembangkan pembibitan tanaman perkebunan secara organik, diantaranya nangka, durian, cengkeh hingga kopi.

Bagi dia, kawasan pegunungan Arjuno yang subur, sangat cocok bagi pengembangan perkebunan organik, seperti kopi cengkeh, durian dan lain-lain. Dengan mengembangkan perkebunan organik penghasilan petani bisa terdongkrak sehingga semakin sejahtera.

Keberhasilannya dalam budidaya sayuran organik memudahkannya menyakinkan para petani yang bergabung dengan dia untuk memulai proyek pembibitan tananam perkebunan organik dengan biaya swadaya.

“Akhirnya kami coba pembibitan nangka, kopi, durian dan cengkeh,” kata Hidayat sembari mengajak Wartabromo melihat green house sederhana lokasi pembibitan yang berada di depan rumahnya.

Secara tehnis pembibitan pembibitan tanaman perkebunan organik sama dengan sayuran organik. Namun karena akan ditanam di lokasi yang berbeda, biasanya pembibitan tanaman perkebunan menggunakan polibag, bukan di tanah untuk memudahkan pemindahan.

Baca Juga :   Bekas Gedung Pemkab yang Terbakar akan Dijadikan Tempat Parkir

Pengolahan media tanam hingga pemupukan bibit tanaman perkebunan juga seperti sayuran organik, yakni mengandalkan bahan-bahan organik dari alam. Media tanam terdiri dari tanah, kompos dan sekam dengan komposisi 1 – 1 – 1. Pupuk yang digunakan juga sama dengan sayuran organik yakni kompos dan pohon serta tanaman yang mengandung nitrogen-posfor-kalium seperti daun pohon paitun, bongol pisang serta abu kayu dan kompos.

Menurut Hidayat, rata-rata untuk bibit nangka, durian, cengkeh membutuhkan waktu selama delapan bulan dari biji hingga siap tanam. Untuk mendapatkan bibit berkualitas dan lebih cepat tumbuh dan berbuah saat ditanam di tanah, Hidayat melakukan penyetakan dan memberikan pupuk tambahan yang diolah dari urine hewan dan fermentasi agen hayati (bakteri dekoderma).

Baca Juga :   100 Rambu-Rambu Lalin akan Dipasang di Pasuruan

“Dua bulan setelah biji kita tanam, kita lakukan penyetekan dengan tunas dari pohon organik yang sudah terbukti berbuah. Ini kita lakukan untuk menjaga kualitas bibit. Agar lebih cepat tumbuh, kita berikan pupuk khusus yang kita olah dari urine hewan dan fermentasi agen hayati. Setelah itu dilakukan penyiraman rutin dua kali sehari,” terangnya.

Murtolo (46), petani yang paling lama bekerjasama dengan Hidayat mengatakan, pembibitan tanaman perkebunan tersebut sudah berhasil dan bibitnya beberapa kali sudah dibagikan pada para petani yang ikut terlibat secara swadaya. Bibit-bibit organik tersebut sudah ditanam di kebun masing-masing petani.

“Saat sudah ditanampun harus tetap terhindar dari bahan kimia dan hanya mengandalkan bahan-bahan organik. Alhamdulillah ada yang sudah berbuah,” kata Murtolo, yang juga warga Desa Jatiarjo.

Baca Juga :   Blusukan ke Desa, Tim Gabungan Sita Arak Oplosan
Kelompok Tani Sumber Makmur yang fokus pada budidaya tanaman organik saat ini anggotanya berjumlah 50 orang. Mereka menjalankan prinsip “bekerja sambil terus belajar” sistem pertanian organik. WARTABROMO/Gesang Arif Subagyo.

Diakui Murtolo, keberhasilan Hidayat dalam budidaya sayuran dan tanaman perkebunan organik menginspirasi banyak petani di desanya dan semakin banyak petani yang ingin beralih ke budidaya sayuran dan tanaman organik. Semakin banyak petani yang ingin bergabung dengan Hidayat.

Karena semakin banyak petani yang bergabung, Hidayat membentuk Kelompok Tani Sumber Makmur yang fokus pada budidaya tanaman organik. Anggota kelompok tani saat ini berjumlah 50 orang. Mereka menjalankan prinsip “bekerja sambil terus belajar” sistem pertanian organik.

Kerja keras kelompok tani ini sudah menghasilkan ribuan bibit tanaman perkebunan seperti nangka, durian, cengkeh dan kopi. Bibit-bibit tersebut dibagikan ke selurah anggota secara gratis dan ditanam ke lahan-lahan milik petani maupun lahan yang disewa dari Perhutani. (*/fyd)