Aktivitas Vulkanik Gunung Bromo Meningkat, Pengunjung Diminta Waspada

757
gempa tremor bromo
ft. Dok. wartabromo

Sukapura (wartabromo) – Status Gunung Bromo mengalami peningkatan aktivitas vulkaniknya. Para pengunjung diminta menjauhi kawah gunung itu radius 1 kilometer.

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kenaikan aktivitas Bromo terekam sejak Rabu (11/11/2015).
Getaran terus-menerus atau tremor Gunung Bromo, amplitudo maksimal (amak) antara 5-10 milimeter. Jumlah ini melebihi getaran amplitudo maksimal yang biasanya hanya sebesar 0,5–1 milimeter.

“Amplitudo tremornya membesar dari biasanya, tetapi status gunung tetap waspada,” kata petugas jaga pos pemantau PVMBG Gunung Bromo Ahmad Subhan, kepada wartabromo.com, Kamis (12/11/2015).

Subhan menyatakan, peningkatan gempa tremor di Gunung Bromo tidak terkait peningkatan aktivitas gunung manapun, termasuk Gunung Raung maupun Gunung Rinjani. Hal yang terjadi di Gunung Bromo ini murni merupakan aktivitas gunung tersebut.

Baca Juga :   Sepi Pembeli, Pedagang Buah di Pasar Kota Probolinggo Wadul ke Dewan

“Gunung Bromo ya Bromo. Raung ya Raung, Tidak ada kaitannya,” ungkap Subhan.

Meski di Gunung Bromo terjadi peningkatan aktifitas, kawasan wisata tersebut tidak ditutup dari kunjungan wisatawan.Bahkan saat ini, kunjungan wisatawan masih ramai dan normal seperti biasanya. Mereka tidak terpengaruh dengfan adanya peningkatan aktifitas vulkanik gunung Bromo.

“Biasa saja mas. Kami tidak khawatir, kalau memang berbahaya, tentunya petugas sudah melarang kami untuk menikmati indahnya kawasan wisata ini,” tutur salah satu wisatawan lokal Rudi.

Walau tetap dibuka untuk kunjungan wisatawan, pengunjung tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Saat ini, petugas sudah memasang himbauan dan peringatan-peringatan terkait peningkatan aktifitas Gunung Bromo. Mereka juga harus mematuhi larangan yang telah ditetapkan untuk tak mendekati kawah Bromo hingga radius 1 kilometer.

Baca Juga :   Probolinggo Segera Miliki RPH Berstandar Kesmavet

“Kami sudah memasang tanda peringatan. Pengunjung harus lebih waspada dan dilarang mendekat ke bibir kawah Gunung Bromo,” ungkap Ahmad Subhan. (saw/yog)