Aktivitas Bromo Meningkat, Wisatawan Asing Justru Senang

670

bromoooooooooooooooooooooooooooooSukapura (wartabromo) – Aktivitas vulkanik Gunung Bromo mengalami peningkatan sejak beberapa hari lalu dan kini mulai mengeluarkan aroma belerang. Aroma tersebut bersamaan dengan kepulan asap putih yang berubah kelabu.

“Berdasar hasil pantauan, gempa tremor amplitudo tercatat mencapai 7 milimeter,” kata petugas petugas pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Ahmad Subhan.

Ia mengatakan, gempa tremor amplitudo tercatat mencapai 7 milimeter (mm). Padahal pada beberapa waktu sebelumnya hanya berkisar 0,5 mm. Secara visual, asap kawah Gunung Bromo mulai berubah dari warna putih menjadi kelabu dengan ketinggian 100 sampai 150 meter menuju arah barat daya.

Baca Juga :   Kejam! Kakek Bercucu Ini Perkosa Bocah SD

“Aktivitas kegempaan Gunung Bromo mengalami peningkatan signifikan,” katanya.

Subhan mengatakan, meski aktivitas vulkanik mengalami peningkatan, status gunung berapi setinggi 2.329 mdpl itu masih berada pada Waspada atau level II dengan jarak aman sejauh 1 kilometer dari pusat kawah.

Dia menambahkan, pihaknya mengimbau agar masyarakat dan wisatawan untuk waspada dan berhati-hati. Sejauh ini petugas PVMBG dan pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah memasang sejumlah papan pemberitahuan perihal peningkatan aktivitas vulkanik di sekitar pintu masuk menuju Gunung Bromo. Masyarakat dan wisatawan dihimbau untuk waspada dan berhati-hati

Kenaikan aktifitas vulkanik tersebut ternyata menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Misalnya, salah pasangan wisatawan asal Belanda Vincent dan Elizabeth Morgan, justru mengatakan hal itu menjadi daya tarik tersendiri atas keindahan Gunung Bromo.

Baca Juga :   Direktur RSUD Tongas Probolinggo Kemalingan

“Saya pernah melihat keindahan yang sangan bagus saat terjadi erupsi pada tahun 2010. Semburan asap tebal bercampur abu vulkanik meski cukup mengganggu tetapi tidak membahayakan,” tutur Vincent dalam bahasa Inggris. (saw/yog)