Cegah Erupsi, Warga Ngadisari Adakan Ritual Mayu Desa

1276

Sukapura (wartabromo) – Warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, menggelar ritual Mayu Desa, Senin (16/11/2015).

Ritual Mayu Desa ini diawali dengan mengarak sesajen berisi kepala sapi, bubur aneka warna dan uborampi, oleh ratusan warga Desa Ngadisari, dari kantor desa menuju rumah Kepala Desa Ngadisari Sri Wahayu.

Arakan-arakan ini dimeriahkan dengan barongan yang ditampilkan anak-anak desa. Sepanjang perjalanan, arakan sesajen itu diiringi dengan musik tradisional Ketiplung.

Sesampai di rumah kepala desa, sesajen tersebut diletakkan di pelataran rumah. Kemudian, sesajen tersebut didoakan oleh dukun suku Tengger Sutomo dan diberi keberkahan.

Kepala Desa Ngadisari Sri Wahayu, mengatakan kegiatan tersebut merupakan sebuah bentuk upaya memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, supaya desa Ngadisari diberi keselamatan. Apalagi, sejak 30 Oktober lalu, aktivitas vulkanik Gunung Bromo meningkat. Sehingga, tidak menutup kemungkinan akan terjadi erupsi di gunung tersebut.

Baca Juga :   Pria Pengunjung Villa Tretes Meninggal Kejang-kejang

“Ini salah satu upaya agar, kami dan warga diberi keselamatan. Sehingga terhindar dari mara bahaya, baik erupsi gunung bromo atai musibah lainnya,” ujar Kades yang terpilih pada Juli lalu itu.

Sementara itu, tokok masyarakat Tengger Supoyo menuturkan, ritual ini merupakan sebuah usaha secara batin. Yakni dengan cara membersihkan desa dan penduduk yang menjadi penghuninya. Karena, usaha-usaha secara dhohir, masyarakat tidak punya kekuatan untuk melawan kehendak alam.

Menurutnya, dengan memayu desa, masyarakat lebih dekat dengan alam, yang merupakan ciptakan Tuhan Yang Maha Esa.

“Usaha-usaha batin, mungkin lebih mengena. Dengan kerendahan dan kebersihan hati, semoga Sang Pencipta mendengarkan doa-doa kami. Sehingga, Gunung Bromo tidak meletus dan perekonomian tetap berjalan,” kata anggota DPRD Kabupaten Probolinggo ini. (saw/yog)