Alat ‘Peramal’ Letusan Dipasang di Gunung Bromo

1321
Salah seorang anggota tim pengamat gunung api terus menatau perkembangan aktivitas Gunung Bromo, Kamis (17/12/2015). Tim dari PVMBG ini juga memasang alat di sejumlah titik yang bisa mendeteksi kapan akan terjadi letusan. WARTABROMO/Sundari A. W

Sukapura (wartabromo) – PVMBG Pusat menerjunkan tim pengamat gunung api untuk meneliti bentuk fisik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo. Petugas menggunakan alat Elektronic Distance Machine (EDM), untuk mengetahui bentuk fisik Gunung Bromo. Alat ini dipergunakan dari jarak sekitar 3 kilo meter dari Gunung Bromo dan memanfaatkan sinar laser.

Selain alat yang ditempatkan dekat pos pantau, petugas juga menanam 3 unit EDM, yakni di kaki Gunung Batok, Gunung Bromo dan Gunung Kursi. Ketiga alat itu, nantinya berfungsi sebagai reflektor bagi EDM yang di pos pantau.

Menurut petugas PVMBG, jika bentuk fisik Gunung Bromo terlihat memendek, kemungkinan Bromo akan segera meletus. Namun, jika terlihat memanjang kemungkinan erupsi Gunung Bromo akan berlangsung lebih lama.

Baca Juga :   Janji Mediasi Buruh dan Manajemen Indolakto, Disnaker Tak Datang

“Selain pengukur sesimik, kami menggunakan EDM ini. Sebagai pembanding dari alat seismik untuk mendapat data yang lebih akurat,” tutur Tehnisi Survey PVMBG Pusat Muarif, Kamis (17/12/2015).

Hasil pengamatan dari petugas PVMBG Gunung Bromo di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, merekam semburan material vulkanik yang mencapai ketinggian 1.500 meter dari bibir kawah atau 3.829 mdpl. Semburan ini membubung disertai material abu dengan intensitas lebih tebal, yang mengarah ke Barat Laut dan Utara atau ke Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo. Sementara untuk gempa tremor kisaran 4 mendatar 36 mili meter, dominan 10 mili meter.

“Saat ini arah semburan mengikuti arah dan tekanan angin,” ungkap Kepala PVMBG Pos Bromo Ahmad Subhan.

Baca Juga :   Barakuda dan Ratusan Personel Jaga Ketat Sertijab Walikota Probolinggo

Sejauh ini, PVMBG tetap merekomendasikan jarak aman bagi warga dan wisatawan 2,5 kilo meter. Selain itu, juga disarankan untuk memakai masker dan kacamata saat beraktivitas, pasalnya silika abu vulkanik berbahaya bagi kesehatan. (saw/fyd)