Kenalkan, Batik Matoa!

1265
Batik motif matoa tengah dikerjakan. Foto: Naufal

Sukorejo (wartabromo) – Feri Sugeng Santoso (35), pemilik Sanggar Alam Batik di Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, tidak pernah puas berkreasi. Feri terus mengeksplorasi kekayaan alam Kabupaten Pasuruan kemudian dituangkan menjadi motif batik.

Karya batik Feri dikenal karena motif khas kekayaan alam Kabupaten Pasuruan seperti sedap malam, krisan hingga pegunungan. Selain itu, karya batiknya juga dikenal karena memanfaatkan pewarna alam seperti kulit buah jolawit, nilo, pisa orela, kulit kayu mahoni hingga mangga.

(Baca: Selembar batik Berharga Rp 35 Juta)

Terkini, Feri tengah mengeksplorasi pohon matoa yang mulai digalakkan ditanam petani di sejumlah desa di Sukorejo. Feri saat ini tengah sibuk menggarap batik motif pohon matoa yang pewarnaanya juga diambil dari danu matoa.

Baca Juga :   Koran Online 7 Agustus : Duka Panwaslu Kabupaten Pasuruan, hingga Penerimaan CPNS 2018

“Selain buahnya yang khas dan sangat baik dikonsumsi karena kaya akan vitamin C dan vitamin E, ternyata daun matoa bisa dimnfaatkan untuk pewarna alami,” kata Feri, di sanggarnya di di Desa Gunting, Kecamatan Sukorejo, Rabu (16/12/2015).

Feri mengatakan sanggarnya ingin bersinergi dengan program pemerintah kecamatan yang tengah menggalakkan pohon matoa. Karya batik matoa merupakan wujud dukungan pada program City of Matoa Sukorejo. (Baca: Belajar Mbatik ke Sanggar Alam Batik, Yuk!)

“Batik matoa akan dilaunching di Desa Betiting 21 Desember 2015,” pungkasnya. (nov/fyd)