“PT Soedali, Jangan Cemari Sungai Kami dengan Limbah Biadab”

2481
Foto: Noval (wartabromo)

Pandaan (wartabromo) – Kasus pencemaran Sungai Getih, Pandaan, belum berujung. Janji manajemen PT Soedali Sejahtera yang akan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) belum jelas realisasinya. Limbah dari pabrik tekstil ini pun terus mencemari sungai.

Berbagai cara sudah dilakukan warga menuntut tanggung-jawab perusahaan, mulai dari demo, aksi protes dalam berbagai cara dan sejumlah pertemuan dilakukan. Namun, belum membuahkan hasil.

Warga nyaris putus asa. Tidak tahu lagi harus mengadu ke mana. Mereka pun menyuarakan jeritan melalui tulisan. Seperti yang terlihat di Dusun Jogonalan, Kelurahan Jogosari, Pandaan, Kamis [24/12/2015) dimana sebuah papan besar bertuliskan protes keras pencemaran limbah terpasang di tepi sungai.

Baca Juga :   Berkah Musim Hujan bagi Usaha Cuci Motor di Probolinggo

Papan berukuran sekitar 2 X 1 meter berwarna hitam tersebut bertuliskan: “Kepada PT Soedali, Jangan Cemari Sungai Kami dari Limbah Biadab.” Jeritan hati warga tersebut jelas terbaca siapapun yang melintas di depannya.

“Sekarang lebih sudah 10 tahun limbah perusahaan tekstil ini mencemari sungai kami dan sampai saat ini masih terjadi,” kata Arif Hidayat (29), Sekretaris Karang Taruna Lukman Hakim, Kelurahan Jogosari, Kamis (24/12/2015).

Menurut Arif, air limbah milik PT Soedali yang dibuang ke sungai jauh di bawah baku mutu karena tidak memiliki IPAL. Limbah tersebut mencemari sungai.

“Mereka sudah janji bikin IPAL. Tidak lama lagi kami dan warga akan melihat langsung ke perusahaan apakah memang mereka sudah membuat IPAL atau hanya omong kosong saja,” tandas Arif.

Baca Juga :   Innalillahi, Bayi 7 Bulan Tewas Ketiban Kelapa

Sungai Getih yang dulunya bersih dan banyak dipakai warga sekitar Jogonalan, Kelurahan Jogosari untuk mandi, mencuci pakaian, alat-alat dapur dan sumber untuk sumur warga sekarang sudah tidak bisa di manfaatkan lagi karena tercemar limbah. (nov/fyd)