Dapat Kejutan dari Mensos, Anak-anak Tengger: Terima Kasih Bu Menteri

817
Foto: Sundari A W

Sukapura (wartabromo) – Kejutan diberikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kepada puluhan siswa SDN Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, saat memantau kesiapan-siagaan antisipasi bencana jika Gunung Bromo meletus, Jumat (25/12)2015). Tas sekolah dan alat tulis diberikan kepada mereka. Tentu saja, kado di hari libur itu disambut dengan gembira oleh anak Suku Tengger ini.

Saat menaiki puncak Mentigen, salah satu titik terindah eksotika Gunung Bromo, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan bantuan alat tulis dan tas kepada 16 Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngadisari 1 Kecamatan Sukapura.

Tak hanya di Bukit Mentigen, Menteri Peranan Wanita era Presiden Abdurrahman Wahid itu, juga menyerahkan alat tulis dan tas kepada 50 siswa SDN Ngadisari 2, di Kantor Desa Ngadisari.

Baca Juga :   Jelang Laga lawan Kanjuruhan FC, Sakeramania Bersih-bersih Stadion

Salah satu siswa penerima mengaku sangat senang dengan tas sekolah yang diberikanoleh mensos tersebut. Rencananya, tas sekolah yang diterimanya akan dipakai untuk sekolah usai liburan nanti.

“Senang sekali punya tas sekolah baru,” ujar Aditya, siswa Kelas 3 SDN Nagdisari 1.

Hal yang sama juga dilontarkan oleh Novi, siswa kelas 3 SDN Ngadisari 2. Tas baru itu, katanya, sangat membantu dirinya. Pasalnya, tas sekolah yang dimiliki sudah jelek dan rusak.

“Belum dibelikan oleh bapak. Terima kasih bu menteri,” katanya.

Selain memberikan tas sekolah dan alat tulis kepada siswa sekolah dasar, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, juga menyerahkan paket bantuan kepada 350 kepala keluarga miskin.

Baca Juga :   Lima Kecamatan Dihempas Puting Beliung, Pohon Bertumbangan

Ratusan kepala keluarga penerima bantuan berasal dari 6 desa terdekat kawah Gunung Bromo, yang menjadi area terparah dampak debu vulkanis. Mereka mendapatkan paket sembako dan satu kardus susu.

Khofifah mengatakan penyaluran bantuan kemanusiaan Kemensos untuk erupsi Gunung Bromo akan terus berlanjut. Dengan catatan, jika pemerintah Kabupaten Probolinggo, melaporkan erupsi Gunung Bromo sebagai darurat bencana alam selama 14 hari.

“Bisa diperpanjang selama 90 hari, jika kondisinya terus berlanjut,” ujar Khofifah.

 

Sementara itu, hari libur Natal dimanfaatkan warga datang ke Bromo baik di Cemoro Lawang, Sukapura, Probolinggo maupun di Penanjakan, Tosari, Pasuruan. Mereka ingin menyaksikan keindahan asap tebal yang menyembur dari kawah Bromo. (saw/fyd)