Karima Chakim, ‘Putri Mahkota’ Silat Kuntu Mancilan

2401
Karima Chakim
Karima Chakim, ‘putri mahkota’ Pencak Kuntu Mancilan

Pasuruan (wartabromo) – Khotib mengaku terharu dengan apresiasi remaja pada Pencak Silat Kuntu Mancilan. Banyaknya remaja yang ingin belajar seni bela diri asli Pasuruan ini membuat dia tidak khawatir dengan masa depan pencak silat tersebut. Dari ribuan pesilat akan muncul para pendekar pilih tanding yang akan meneruskan perjuangannya menjaga Pencak Mancilan.

Yang paling membuat dia bangga adalah kegilaan cucunya, Karima Chakim pada Silat Kuntu. Ima, panggilan akrabnya, sudah ikut berlatih silat sejak masih SD dan usianya baru menginjak tujuh tahun.

(Pejuang Pencak Silat Kuntu Mancilan)

“Dia membuat saya bangga karena mencintai silat ini. Dia bekerja keras sejak kecil dan memang punya bakat,” ujar Khotib, pemimpin Pedepokan Pencak Silat Kuntu Mancilan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :   Rehabilitasi 14 Pasar Habiskan 1,6 Miliar

Berkat bakat dan kerja kerasnya, gadis 15 tahun ini sudah mencetak prestasi menjuarai kejuaraan silat se-Jawa-Bali pada tahun 2015 ini. Turun di kelas A remaja, gadis bongsor ini berhasil menyingkirkan 45 peserta lain dari berbagai daerah.

“Kejuaraan itu kejuaraan silat tanding, duel. Rasanya sangat bangga  bisa juara,” ujar Ima di sela-sela keasyikannya berlatih.

Ima yang duduk bangku SMK ini mengaku tidak akan meninggalkan silat. Ia bertekad akan terus berlatih dengan keras agar bisa mengikuti kejuaraan lain di kelas yang berbeda. Ia ingin menjuarai kejuaraan nasional sehingga melapangkan jalannya mengikuti pelatnas dan bisa mewakili Indonesia dalam kejuaraan Internasional.

Ima mengatakan kecintaannya pada pencak silat datang dari dirinya sendiri bukan atas dorongan bahkan paksaan dari kakeknya. Ia tertarik karena selalu melihat banyak pesilat berlatih sejak kecil.

Baca Juga :   Evi Zainal Abidin : Wujudkan Visi Misi Indonesia Masa Depan

Di sekolah, Ima juga mengikuti kegiatan pencak silat dan atletik. Karena kecederungannya mengikuti olah raga ‘keras’ tersebut, seorang guru yang tidak tega pernah memintanya untuk mengganti hobinya.

“Ada guru yang bilang, kamu itu cewek ikut kegiatan yang nggak berisiko saja,” kisah Ima.

Namun, Ima terlanjur tergila-gila dengan pencak silat. Selain ingin mencetak prestasi, Ima merasa punya tanggungjawab untuk menjaga keberlangsungan Pencak Silat Kuntu Mancilan.

Pengen nerusin, melanjutkan perjuangan kakek,” katanya dengan penuh keyakinan.

Selain Ima, terdapat dua pesilat dari padepokan Kuntu Mancilan lainnya juga menyabet juara di kejuaraan pencak silat Jawa Timur dan Nasional tahun ini. Dua orang pesilat senior juga dipercaya sebagai pelatih nasional pencak silat. Putra Khotib, Arif Fadillah juga mengabdikan diri pada Pencak Mancilan dan dipercaya sebagai petinggi IPSI Pasuruan. (fyd/fyd)