Peternak Bromo Mulai Kesulitan Pakan Rumput

1176
Foto: Sundari (wartabromo)

Probolinggo (wartabromo) – Hampir satu bulan diguyur hujan abu vulkanis, membuat warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo Kabupaten Probolinggo, kesulitan mendapatkan pakan ternak. Pasalnya, rumput dan dedaunan tertimbun debu dan berbahaya jika dikonsumsi ternak. Warga terpaksa membeli rumput dari daerah bawah, meski dengan harga selangit.

Erupsi menerus Gunung Bromo yang berlangsung sejak awal Desember ini, semakin berdampak buruk bagi warga sekitar. Material debu vulkanis yang menyembur dari dalam kawah, tidak hanya merugikan para pelaku wisata. Tetapi juga menutupi lahan pertanian dan menggangu aktivitas warga.

Kini, warga Suku Tengger pemilik ternak di Kawasan Rawan Bencana Satu (KRB 1), seperti Desa Ngadisari, Ngadirejo dan Ngadas di Kecamatan Sukapura, kesulitan mendapatkan rumput dan dedaunan. Pasalnya, semua tanaman tertimbun debu vulkanis tebal.

Baca Juga :   Bebas Setelah Remisi, Napi Pornografi: Saya Mau Tobat, Tak Akan Begitu Lagi

Peternak tidak berani memaksakan ternak mereka berupa sapi, kambing dan domba mengkonsumsi rumput bercampur abu vulkani. Karena kandungan belerang dan silika pada debu vulkanis dapat membahayakan keselamatan hewan ternak.

“Kandungan belerangnya bisa membuat hewan mati,” ujar warga Desa Ngadirejo Imam, kepada wartabromo.com, Rabu (30/12/2015).

Agar hewan ternak tetap makan, warga mengaku harus membeli rumput dari daerah bawah, seperti Desa Boto Kecamatan Lumbang, yang tidak terdampak hujan abu, dengan harga mahal. Satu ikat rumput mereka beli seharga Rp 50.000 yang hanya cukup untuk pakan dua ekor sapi dalam sehari.

Sementara, warga yang bermukim di Kawasan Rawan Bencana Dua (KRB 2), radius 10 kilo meter dari kawah Bromo, menyiasati kelangkaan pakan ternak dengan mencuci bersih rumput sebelum diberikan kepada ternak. Hal ini dilakukan, mengingat ketebal abu tak seperti di KRB 1 radius 5 kilo meter.

Baca Juga :   10 Ribu Warga Kabupaten Probolinggo Akan Nikmati Gas Bumi

“Kami cuci dulu sebelum diberikan ke ternak. Karena kandungan abunya sangat berbahaya jika dimakan ternak,” ujar warga Desa Sukapura Tekun.

Berdasarkan data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, hewan ternak yang akan terdampak bencana abu vulkanis dalam KRB 1 dan KRB 2 berjumlah 11.183 ekor. Rinciannya KRB 1 sebanyak 727 ekor dan KRB 2 sebanyak 10.456 ekor. (saw/fyd)