Relawan Desa Kedawung Kulon Sigap Tanggapi Bencana (2)

896

prahu karet relawanGrati (wartabromo) – Kesiagaan dan tanggapnya masyarakat Desa Kedawung Kulon dalam menghadapi bencana, tidak terlepas dari peran relawan yang jumlah mencapai 81 personil ditambah lagi dengan relawan yang berasal dari karyawan Perusahaan Gula (PG) Kedawung yang berjumlah 21 orang.

Keberadaan para relawan tersebut, perannya sangat penting dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi setiap tahun. Para relawan mampu menyadarkan dan membangun semangat kebersamaan di antara masyarakat.

“Peran para relawan sangat penting. Keberadaan mereka harus terus disupport (didukung) oleh semua pihak yang terkait. Saya sangat menghargai mereka yang telah menyadarkan dan membangun semangat kebersamaan di antara masyarakat. Karena tanpa semangat kebersamaan, tidak mungkin bencana dapat teratasi,” tandas Kades Kedawung Kulon, Sugiharto, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :   Hari ini, Tiga Kebakaran Landa Pasuruan

Disampaikan, tanpa mengenal lelah para relawan bekerja secara suka rela untuk membantu semua lapisan masyarakat di Desa Kedawung Kulon. Tanpa membedakan kaya-miskin, besar-kecil dan tua-muda, mereka mengulurkan tangan dengan ringan saat banjir melanda.

(Desa Tangguh Bencana, Kedawung Kulon)

Meski terkadang tidak semua masyarakat menganggap keberadaan para relawan dan mereka hanya dianggap sebelah mata, mereka tak menghiraukannya. Terpanting bagi para relawan adalah menyelamatkan antar sesama tanpa membeda-bedakan golongan, ras, suku dan agama.

“Makanya saya terus mengajak warga kami untuk terus memberikan dorongan dan semangat kepada mereka agar makin profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai relawan rescue. Keberadaan para relawan perlu dihargai dan didukung secara penuh,” urai Sugiharto.

Dengan berbagai peralatan yang dimilikinya para relawan cukup sigap menanggapi bencana yang datang. Anggota Tim relawan yang ada sudah terbagi dalam dua kelompok. Yakni kelompok tanggap bencana (tagana) yang menangani perlindungan dan pengungsian beserta dapur umum untuk kebutuhan logistik. Dan kelompok water rescue atau junggle rescue yang bertugas untuk mengurus proses evakuasi atau memindahkan warga ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga :   Mulyadi Terpilih Sebagai Ketua KONI, Bupati Pasuruan Janjikan Rp. 5 Miliar

“Untuk tim tagana yang bertugas melindungi warga, bukan hanya sebatas memberikan logistik atau makanan kepada para pengungsi. Tetapi juga bertugas memantau kesehatan masyarakat yang mengungsi,” Endang Yuliati, relawan tim tagana Poskolap Prima Kedawung Kulon.

Bagaikan mata rantai yang berhubungan, kesehatan masyarakat saat banjir datang, tidak lepas dari pemenuhan logistik berupa makan-minum serta kebutuhan air bersih dan lainnya.

Untuk pemenuhan kebutuhan logistik, Poskolap Prima yang sudah dipercaya tinggal meminta kiriman barang-barang dari toko-toko yang ada di sekitarnya, terutama untuk makan dan minum pengungsi.

“Saya tinggal minta dikirim saja kebutuhan-kebutuhan seperti beras, telor, mie, minyang goreng dan lainnya. Urusan pembayaran dipikir belakangan, terpenting kebutuhan logistik masyarakat yang terkena bencana ditangani lebih dulu. Para pemilik toko percaya dan urusan dengan mereka akan diselesaikan setelah banjir surut dan penanganan pengungsi selesai,” tarang Bagong Susianto, Komandan Poskolap.

Baca Juga :   Tujuh ABK Belum Ditemukan

Kepercayaan terhadap Poskolap Prima Kedawung Kulon yang diberikan para pemilik toko tersebut cukup beralasan. Lantaran, tugas para relawan yang ihlas membantu sesama yang terkena musibah, sudah sering kali dilakukan. Bahkan sejak relawan masih hanya berjumlah beberapa gelintir orang saja. (Harjo Suwon/Tabloid WARTABROMO)