Purwodadi (wartabromo) – Selain biaya untuk pembelian bibit, selama proses pertumbuhan, Pohon belimbing tidak membutuhkan perawatan yang super rumit apalagi harus merogoh ongkos produksi yang cukup besar. Biaya produksi hanya dikeluarkan saat proses awal pengolahan lahan dan penanaman serta perawatan yang tidak terlalu besar.
“Ongkos Produksi hanya saat pembelian bibit dan pengolahan lahan serta perawatan,” ungkap Wardoyo, pria yang kini tinggal di Desa Surogalih Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan, beberapa minggu lalu.
Wardoyo mengaku, dibutuhkan kesabaran petani untuk bisa menikmati hasilnya selama setahun ke depan. Pasalnya, pohon belimbing merupakan tanaman tahunan yang berbuah sekali dalam setahun.
(Baca: Belimbing di Tengah Sawah Bikin Kaya)
“Belimbing mulai berbunga sekitar 7 bulan. Tapi jangan salah, sekali panen, selama seminggu saya pernah mengantongi uang Rp. 30 juta, “ aku Wardoyo.
Pohon Belimbing memang tercatat sebagai pohon yang tahan terhadap serangan hama penyakit. Jika belimbing ditanam di atas tanah yang subur dan mendapatkan cukup air, ia bisa cepat berbunga dan berbuah.
“Sekali saja dia berbuah, maka 3 sampai 4 kali kita bisa panen perpohonnya,” katanya.
Pohon Belimbing yang mendapatkan perawatan yang baik dan tumbuh subur mampu menghasilkan sekitar ½ kuintal buah belimbing dalam satu kali panen.
“Kita bisa memanennya secara melintu (terus menerus). Lumayan, buat memenuhi kebutuhan dapur,” ujar Wardoyo berseloroh.
Perawatan pohon belimbing tersebut bisa meliputi pengairan, penyiangan rumput disekitar pohon, serta pemupukan.
“Saya biasanya, memberinya pupuk NPK dan Phonska dengan asumsi 1 banding 5,” ungkapnya.
Ada keuntungan yang didapatkan jika buah belimbing di tanam di areal persawahan, selain kondisi tanah yang subur, kebutuhan air pun mudah didapatkan lantaran saluran irigasi persawahan cukup baik. (yog/yog)
