Kerugian Sektor Wisata Akibat Erupsi Bromo Capai Rp 21 M

918
Foto: Gesang A Subagyo (wartabromo)

Sukapura (wartabromo) –  Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup kawasan wisata lautan pasir Gunung Bromo sejak 4 Desember 2015. Penutupan yang berlangsung hampir dua bulan menyebabkan kerugian di sektor pariwisata mencapai Rp 21 miliar.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 1 TNBTS, Sarmin, menyebutkan estimasi kerugian ini tidak hanya pada pemasukan tiket untuk TNBTS saja. Melainkan juga kerugian yang dialami oleh pelaku wisata lainnya, seperti hotel, home stay, jip, ojek, jasa kuda dan pedagang kaki lima (PKL).

Hal ini belum termasuk kerugian biaya konservasi tanaman gunung, yang rusak akibat tertutupi material debu vulkanis.

“Kerugian di sektor pariwisata mencapai dua puluh satu miliar. Itu terjadi karena untuk wisata memang terjadi penurunan yang sangat drastis,” ujar Sarmin.

Baca Juga :   Pasangan Rukmini-Suhadak Unggul dalam Pilwalkot Probolinggo

Status Gunung Bromo masih siaga dengan jarak aman dari kawah 2,5 kilo meter. Sinar api atau glowing teramati yang disertai lontaran lava pijar berkisar 150 meter dari puncak.

Sementara asap bertekanan sedang cenderung kuat mengarah ke timur dan timur laut dengan ketinggian 1.200 mdpk atau 3.529 mdpl. (saw/fyd)