Alat Terbatas, Santri Probolinggo Lihat Gerhana Pakai Ember Air

1479
Foto: Sundari

Kademangan (wartabromo) – Seribuan santri Ponpes Riyadlus Solihin Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo tak ingin ketinggalan dengan momen langka gerhana matahari. Santri yang ingin melihat fenomena gerhana menggunakan media air dalam ember.

Bahkan, sebagian santri juga memanfaatkan barang bekas berupa kresek warna hitam serta cermin pecah untuk melihat fenomena alam tersebut kemudian dipantulkan ke media yang lebih lebar.

Dengan ember, air dijadikan media pemantul cahaya matahari. Dengan demikian, santri tak perlu melihat ke arah matahari langsung. Cukup melihat ke air dalam wadah ember dan gerhana pun terlihat jelas. Para santri pun berebut melihat fenomena langka tersebut.

“Ini fenomena langka, sayang kalau dilewatkan. Terakhir kali gerhana, saya belum lahir di tahun 1983,” kata Muhammad Yusuf seorang santri Rabu (9/3/2016).

Baca Juga :   Di Sidogiri, Habib dan Kyai Deklarasi Dukung Probowo-Sandi

Yusuf mengatakan, dirinya bisa saja melihat ke arah matahari secara langsung. Tapi langkah itu sulit dilakukan. Selain karena silau, langkah itu juga berbahaya untuk mata. Karena itu, dengan keterbatasan peralatan, melihat gerhana dengan media air dalam wadah ember dilakukan. Untuk kebersamaan, satu wadah ember berisi penuh air, dilihat oleh belasan santri sekaligus.

Sebelum melihat fenomena alam itu, ribuan santri melakukan sholat gerhana matahari di masjid lingkungan ponpes. Sholat gerhana matahari itu sendiri di pimpin langsung oleh salah satu ustad ponpes itu.

Agenda Sholat Gerhana di Pendopo Kabupaten Berubah Sholat Duha Bersama

Sementara itu di Pendopo Kabupaten Probolinggo dilaksanakan sholat duha bersama di saat semua umat muslim melaksanakan sholat gerhana. Sholat duha tersebut dihadiri Bupati Tantriana Sari.

Baca Juga :   12 Desa Kekeringan, BPBD Pastikan Suplai Air Bersih

Hal ini memunculkan pertanyaan karena sebelumnya beredar informasi dari protokol Setda Kabupaten Probolinggo melalui akun Facebooknya pada Rabu (9/3) akan dilakukan sholat gerhana matahari dipimpin langsung oleh mustasyar NU Kabupaten dan Kota Kraksaan, Hasan Aminuddin sekitar pukul 6.30 WIB.

Namun, agenda sholat gerhana matahari itu berubah menjadi sholat duha bersama. “Nggak ada di sini sholat gerhana matahari, tapi sholat duha bersama,” ungkap Taufik salah satu pengurus GP Ansor Kota Kraksaan.

Sesuai dengan pemberitahuan lembaga falakiyah PWNU Jatim, gerhana matahari di Probolinggo terjadi dalam durasi 02.18.19 WIB Yakni antara pukul 06.21.30 WIB sampai 08.39.49 WIB. Gerhana di kawasan Probolinggo mencapai 84,31 persen. (saw/fyd)