Pesan Inspektorat: Kades Kalau Ingin Tidur Tenang, Kelola Dana Desa dengan Benar

932

IMG_20160323_202432Prigen (wartabromo) – Uang dari pusat terus bertambah setiap tahun. Kepala desa sebagai kuasa pengguna anggaran dana desa diminta cermat dan berhati-hati menggunakan anggaran APBN tersebut. Jika tidak, maka para kades tidak akan bisa tidur tenang.

“Saking pentingnya desa, dana yang diberikan sangat besar. Oleh karena itu bapak-ibu sekalian harus berhati-hati mengelola dana. Jika sudah dikelola dengan benar dan laporannya juga benar, biar bisa tidur tenang,” kata Kepala Inspektorat Kabupaten Pasuruan, Dwitono Minahanto di hdapan ratusan kades dalam “Seminar Mengawal Dana Desa di Hotel Tretes Raya, Prigen, Rabu (23/3/2016).

Dwi mengatakan pihaknya selain mengawasi, juga akan membantu para kades terutama dalam hal laporan. Hal itu karena fungsi inspektorat daerah memang melakukan pembinaan selain pengawasan.

Baca Juga :   Jadi Bandar Judi Qiu-qiu, Kades di Probolinggo Ditangkap

“Meski auditor kami terbatas, kami akan bergiliran datang ke desa-desa. Jangan takut kalau diperiksa. Kita akan bantu kalau ada kekurangan. Jika kami sudah menerbitkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) segera tindak lanjuti dalam tempo 60 hari,” jelasnya.

Dwi meminta kepala desa proaktif menindaklanjuti LHP, karena jika tidak pihaknya terpaksa akan meneruskan ke aparat penegak hukum.

“Saya dengan banyak oknum yang datang ke bapak-bapak mengatasnamakan kami. Jangan layani sebelum menunjukkan surat tugas resmi,” tandasnya. Surat tugas yang dimaksud asli bukan foto kopi dan bertanda-tangan basah.

Kata Dwi, desa sekarang seperti artis, banyak yang mendatangi untuk mengambil keuntungan. Oleh karena itu, kalau pengelolaan dana benar, laporannya benar, tidak akan ada yang berani macam-macam.

Baca Juga :   Polemik Candiwates Berakhir, Kades Baru Dilantik Bupati di Kantor Desa

“Di Desa Baledono (Tosari) sempat ada tiga orang, mengaku orang Irjen. Untung pas kami datang, jadi mereka pergi dengan sendirinya,” tandasnya.

Seminar yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Pemkab Pasuruan ini dihadiri ratusan kepala desa se-Kabupaten Pasuruan. Seminar ini diharapkan membuat kepala desa selaku kuasa pengguna anggaran dana desa lebih berhati-hati dalam penggunaan dana. Seminar juga diharapkan memberikan bekal tehnis dan yuridis kepada kepala desa. (fyd/fyd)