Singgung Kasus Perkosaan Bengkulu, Bupati Irsyad: Lebih Keji dari Hewan

859
Foto: Emil/wartabromo

Pasuruan (wartabromo) – Beberapa hari terakhir tanah air digemparkan kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Yn (14), siswa SMP asal Rejang Lebong, Bengkulu, yang dilakukan 14 orang. Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf berkomentar keras pada kasus tersebut.

“Semoga tidak terjadi lagi, apalagi di Pasuruan. Itu lebih keji dari hewan,” kata Irsyad.

Ungkapan keras itu disampaikannya saat membuka Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Kabupaten Pasuruan 2016. Di Pendopo Nyaweji Ngesti Wenganing Gusti Pemkab Pasuruan, Rabu (4/5/2016).

Acara tersebut diselenggarakan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPT-PPA) Kabupaten Pasuruan, dan dihadiri puluhan pelajar dan guru.

“Kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan 14 orang terhadap YN sungguh sangat disayangkan. Sudah di atas titik normal ketika melihat para pelaku yang sebagian dari mereka pantas menjadi kakak korban. Bahkan ada yang harusnya menjadi ayah, ini malah memperkosa hingga meninggal dunia. Sungguh tidak memiliki rasa kasih sayang dan kemanusiaan,” kata Irsyad.

Baca Juga :   Di Balik Jeruji, 395 Penghuni Rutan Bangil Bersuka Cita Lakukan Pencoblosan

Pemkab Pasuruan, katanya, memiliki banyak upaya untuk meminimalisir kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak. Salah satunya dengan membentuk Tim PPT-PPA.

“Silahkan masyarakat bisa langsung sharing dengan tim PPT-PPA. Para orang tua harus jeli dalam mengawasi setiap gerak gerik putra dan putrinya, baik pada saat berangkat sekolah, maupun selesai belajar di kelas,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua PPT-PPA Kabupaten Pasuruan, Lulis menjelaskan, untuk laporan kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak di Kabupaten Pasuruan di tahun 2014 sebanyak 46 kasus. Sedangkan di tahun 2015 turun menjadi 41 kasus, begitu juga di tahun 2016 terhitung mulai Januari sampai maret, total ada 19 kasus anak.

Baca Juga :   Tiga SMPN di Pasuruan Dinominasikan Raih Adiwiyata 2018

“Kekerasaan terhadap anak-anak sangat tidak dibenarkan dari kacamata apapun. Agama dan negara sudah tegas menyatakan bahwa anak-anak harus dilindungi dengan cara apapun. Untuk itu saya ajak semua masyarakat untuk menjaga dan melindungi anak-anak, karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” terangnya. (mil/fyd)